Indonesia juga menguntungkan dari segi demografinya. Hal itu disebabkan oleh bonus demografi Indonesia yang dimulai sejak tahun 2012-2035.
Jika Melihat komposisi penduduk Indonesia, maka Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang cukup padat. Jumlah penduduk Indonesia bersaing dengan China dan India.Â
Oleh sebab itu Berbisnis rokok di Indonesia sangatlah tepat. Usia produktif warga Indonesia sebagian besar menggunakan rokok dalam kehidupan seharinya.Â
Karena salah satu dari fungsi rokok adalah merilekskan pikiran dan badan setelah bekerja. Rokok digunakan tidak hanya bagi mereka yang memiliki penghasilan di atas rata-rata.Â
Mereka yang berpenghasilan rendah juga tidak segan-segan untuk menggunakan rokok. Hal itu disebabkan rokok mampu menghadirkan rasa nyaman dan tenang dari pahitnya dan beratnya beban hidup.
Lebih jauh lagi rokok tidak hanya digunakan oleh mereka yang berusia produktif. Usia anak-anak yang masih bersekolah (10-18 tahun) juga tidak jarang merokok.Â
Awalnya hanya sekedar coba-coba ingin tahu seperti lazimnya anak-anak yang penuh rasa ingin tahu. anak-anak bisa dengan mudah mendapatkan rokok karena meski rokok terbilang mahal bagi anak-anak yang belum berpenghasilan.Â
Mereka masih bisa mendapatkan akses rokok itu dengan harga yang lebih ekonomis dengan membeli rokok secara ecer dalam jumlah bijian atau dengan sistem patungan bersama teman-teman yang lain.
Perusahan rokok pun sudah melakukan upaya untuk mengedukasi pengguna perokok dengan menampilkan bahaya dan efek samping yang ditimbulkan dari rokok pada kemasannya.Â
Usia yang diperbolehkan merokok juga sudah terpapar jelas. Kendati demikian hal itu tidak menyurutkan minat para pecinta rokok.
Rokok menyebabkan kecanduan. Sekeras apa pun usaha pihak luar untuk mencegah rokok bila pengguna rokok tidak benar-benar berkeinginan dan bertekad kuat untuk menyudahi merokok maka hal itu bagaikan punuk merindukan rembulan.