Ponselku berdering" batin Zahra penasaran karena hampir satu tahun setelah ia menikah jarang sekali ponselnya berdering. Zahra meraih ponselnya muncul nama  Rayyens  di notifikasi. "wah ada apa ini udah 8 tahun ga ada kabar tiba-tiba nongol" batin Zahra kaget.
"Hi Diajeng ayu apa kabar" sapa Rayyens kepada Zahra. Diajeng Ayu adalah nama panggung Zahra semasa kuliah dulu.
"hahaha, Bang Rayyens masih ingat saja nama panggungku " Zahra membalas sambil tersenyum geli. Zahra menahan gelak tawa. bila ingat masa puncak kecentilan Zahra maka urat malu Zahra serasa hampir putus. Bayangkan saja, Zahra bukanlah bangsawan Jawa tapi dengan penuh percaya diri ketika ditanya siapa namanya langsung sontak ia jawab dengan Diajeng Ayu. Â "nama aseliku Zahra biasa dipanggil Diajeng Ayu" ujar Zahra selama masa perkenalan dulu.
Bang Rayyens adalah ketua panitia pendidikan dasar Koperasi semasa kuliah dulu. Kemudian Diajeng Ayu adalah tim acara. Maklum saja Diajeng Ayu memiliki cukup banyak energi jika tampil di depan.Â
Saat rapat Bang Rayyens sering membawa Emma kekasihnya untuk ikut serta. Diajeng Ayu pun cukup mengenal Emma baik. Diajeng Ayu menduga jika Bang Rayyens akan menyampaikan kabar pernikahannya dengan Emma jadi dengan santai Diajeng Ayu bertanya
"Bang Rayyens gimana nih si Emma, Kamu mau kasih flyer atau undangan ga si bang?" kelakar EmmaÂ
" Hahaha ingat aja kamu Diajeng Ayu aku udah putus Ama dia lama"
"what.. udah putus, yah kirain. IM so sorry to hear that bang" Diajeng ayu kaget menurutnya Emma dan Rayyens cukup lengket masa itu. yah nobody knows.Â
tak selang berapa menit kemudian Rayyens kembali mengirim pesan
"Diajeng Ayu kamu orang Mesuji kan?
"iya betul, Bang Gimana" tanya zahra penasaran saat ditanyai kampung halamannya