Mohon tunggu...
Reghina Azkiya
Reghina Azkiya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Malam Pengantar Luka

25 September 2022   07:17 Diperbarui: 25 September 2022   07:20 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar keinginan yang diucapkan Neneknya, Kathleen menangis tersedu-sedu dan langsung memeluk Neneknya dan ia berkata “Nenekkk…..sembuhlahhh…..Kathleen pasti akan mewujudkan semua yang Nenek ucapkan tadi, Kathleen janjiii. Nenek pasti sembuhhh…..Nenek harus sembuhhh…. Kathleen mau main lagi sama Nenekkk….” Neneknya tidak berkata apa-apa dan makin mempererat pelukannya.

Seluruh keluarga yang ada disitu makin menangis dan kemudian Ayah Kathleen berusaha menenangkan anaknya dan menyuruh Kathleen agar menunggu dikamar bersama saudarinya.

Kemudian Nenek meminta satu hal yaitu ia ingin pulang ke kampung halamannya, sontak para anggota kelurga pun kaget mendengarnya. Kondisi Nenek yang belum stabil dan Nenek masih memaksa untuk pulang ke kampung halamannya pada saat itu juga, membuat semua makin khawatir dan terjadi perdebatan kecil disana.

Namun, Ayah Kathleen menengahi hal itu dan ia mengajak semua anggota keluarga untuk mengikuti apa yang Nenek inginkan, karena hal tersebut semua keluarga menyepakatinya dan memutuskan untuk Ayah Kathleen dan Pamannya saja yang mengantar Nenek ke Kampung halamannya. 

Mereka mengingatkan untuk harus sangat berhati-hati saat diperjalanan nanti. Ayah Kathleen dan Pamannya pun menyanggupi dan bersiap untuk berangkat. Nenek pun bersiap juga dibekali dengan jaket yang tebal dan beberapa makanan untuk diperjalanan.

Semua orang yang tadi berkumpul diruang keluarga, disuruh untuk beristirahat dan menenangkan diri, Kathleen pun tidur dikamar bersama saudari dan ibunya. Malam itu benar benar malam yang membuat semua anggota keluarga seakan teriris-iris hatinya dan kesedihan menyapu disetiap pikiran mereka.

Pihak rumah mendapat kabar  sekitar pukul 1 malam bahwa Nenek sudah sampai dengan selamat. Akhirnya kekhawatiran pihak keluarga sedikit berkurang saat itu, Ayah Kathleen dan Pamannya berisirahat disana hingga matahari menampakkan sinarnya.

Sinar matahari pagi menghampiri dengan penuh kehangatan. Ayah Kathleen dan Pamannya bersiap untuk pulang, sebelum pulang mereka memberikan perlengkapan Nenek beserta berbagai makanan kepada keluarga yang ada di kampung halaman beserta sebuah pesan untuk selalu menjaga Nenek hingga keadaannya membaik dan mengirimkan pesan ketika terjadi sesuatu. 

Memang kepulangan Ayah Kathleen dan Pamannya ini terlalu cepat dikarenakan masih ada urusan, Namun mereka pulang pun masih banyak keluarga dikampung halaman yang akan menjaga Nenek. Mereka berpamitan pada Nenek dan kemudian pulang sekitar pukul 09.15 dan sampai dirumah pukul 13.20 karena ada kemacetan.

Setelah usai kurang lebih 1 minggu, terpantau kondisi Nenek membaik dan mulai lahap memakan buah buahan, mendengar hal tersebut ada ketenangan yang bisa dihirup oleh pihak keluarga di kota. Namun, keesokan harinya sekitar jam 12 siang keluarga di kampung halaman mengabari Ayah Kathleen dan memberi tahu bahwa keadaan Nenek berangsur-angsur semakin memburuk. 

Ayah Kathleen panik dan langsung pulang kerumah dari kantornya. Sekitar 2 jam setelah pemberitahuan tersebut, keluarga di kampung halaman menelpon lagi Ayah Kathleen namun tidak ada balasan karena masih di perjalanan menuju pulang. Tidak kunjung mendapat balasan, pihak keluarga di kampung pun menghubungi adik dari Ayah Kathleen yaitu Bibi Kathleen dan memberitahukan bahwa Nenek sudah meninggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun