Mohon tunggu...
Reghina Azkiya
Reghina Azkiya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Malam Pengantar Luka

25 September 2022   07:17 Diperbarui: 25 September 2022   07:20 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam menunjukan pukul 08.45. Dingin angin malam berhembus menusuk tulang dari gadis kecil berumur 6 tahun Bernama Kathleen. Malam itu adalah malam yang meninggalkan kesedihan dan krasa kehilangan yang mendalam. 

Seluruh keluarga besar dari Kakek Arthur berkumpul di ruang keluarga diiringi deraian air mata yang membasahi pipi. Mereka berkumpul karena khawatir akan kondisi Nenek Aretha yang belum stabil selepas pulang dari rumah sakit. 

Nenek Aretha adalah Ibu dari Ayah Kathleen, ia  menderita pernyakit batu ginjal. Segala macam cara pengobatan sudah dilakukan oleh pihak keluarga agar Nenek dapat sembuh kembali. 

Namun, takdir berkata lain usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil yang diinginkan. Keadaan Nenek belum mencapai tahap sembuh, tapi Nenek tidak ingin berada dirumah sakit lama-lama. Karena itu meski keadaannya belum stabil Nenek memaksa untuk dipulangkan ke pihak keluarga.

Nenek terbaring lemas pada Kasur yang disediakan diruang keluarga, seluruh anggota keluarga berusaha menyemangati Nenek untuk sembuh dari penyakitnya walau merrkapun tak kuasa melihat tubuh lemahnya berbaring tak berdaya.

Nenek sangat menyayangi Kathleen melebihi semua cucunya, Ayah Kathleen pun sangat tau akan hal itu, tidak jarang saudari Kathleen sedih dan bertengkar dengan Kathleen karena perhatian dan kasih sayang yang diberikan Nenek mereka lebih banyak didapat oleh Kathleen disbanding dirinya.

Samar-samar bayangan itu muncul dibenak Ayah Kathleen, mengingat Sang Ibu saat masih sehat dan masih bermain dengan anak dan keponakannya dengan canda gurau. Hal yang sangat Ayah Kathleen inginkan kembali ialah sebuah kegembiraan yang dapat dirasakan oleh ibunya lagi.

Kathleen yang saat itu baru bangun dikamarnya, belum mengetahui bahwa diruang keluarga ada Nenek beserta keluarga besarnya. Ia keluar dari kamar dan sontak wajahnya dipenuhi kebingungan dan tanda tanya. Kathleen pun mendekat dan tanpa ia sadari ia meneteskan air matanya saat melihat Neneknya berada disana.

Kathleen pun mendekat menuju Ayahnya dan bertanya “Kenapa Nenek ada disini Ayah? Bukannya Nenek masih harus dirawat?” Belum sempat Ayahnya menjawab pertanyaan itu, Nenek memanggil Kathleen dengan suara yang lemah “Kathleen…kemarilah sayang”. 

Kathleen pun mendekati Neneknya, Sang Nenek yang bicaranya masih terbata-bata karena lemahnya kondisi beliau meminta Kathleen untuk berusaha lebih dalam kehidupan yang akan dijalaninya dan mewujudkan mimpinya, Neneknya juga berdoa supaya dia diberi kesempatan hadir saat Kathleen sudah lulus kuliah dan neneknya berharap agar dia masih diberi umur agar dapat melihat cucu kesayanganya sukses dan berbahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun