Istilah “generasi strawberry” mungkin sudah tak asing lagi terdengar di telingamu. Namun tahukah kamu, apakah generasi strawberry itu?
Generasi strawberry merupakan istilah yang diberikan kepada generasi yang memiliki ide dan kreativitas yang tinggi tetapi mudah menyerah ketika menerima tekanan hidup. Bagaikan buah strawberry yang tampak bagus dan menyegarkan dari luar, namun memiliki daging buah yang mudah hancur, lembut, dan sensitif terhadap tekanan luar.
Karakteristik Generasi Strawberry
- Kurangnya Ketahanan Mental
Generasi ini cenderung rentan stess dan cemas, sulit menghadapi kegagalan, memiliki tingkat motivasi yang rendah, dan mudah putus asa. Mereka juga lebih mudah sensitif terhadap kritik dan pendapat orang lain.
- Ketergantungan Teknologi
Generasi strawberry sangat tergantung pada teknologi dan media sosial. Mereka menghabiskan banyak waktu di depan layar dan kurang berinteraksi secara langsung.
- Menginginkan Semua Serba Instan
Kemajuan teknologi membuat segalanya lebih efisien. Namun generasi strawberry sering terbuai dengan kemudahan kemudahan tersebut, menginginkan segala sesuatu langsung didapatkannya dalam waktu singkat dan tanpa perjuangan yang berat.
- Tidak Mau Bertanggung Jawab
Mereka enggan bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat. Biasanya mereka tidak mampu melihat kesalahan dan tidak berupaya untuk memperbaikinya, bahkan cenderung mengandalkan orang lain untuk memecahkan masalah yang dibuat oleh dirinya sendiri.
Sisi Positif Generasi Strawberry
Dibalik semua kelemahannya, terdapat sisi positif dari generasi strawberry, antara lain :
- Toleran terhadap pendapat, keyakinan, dan latar belakang orang lain yang berbeda darinya
- Mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi
- Memiliki kreativitas tinggi dan terbuka terhadap hal hal baru
- Berani menyampaikan pendapat dan tidak segan mengutarakan apa yang dirasakan
- Menyukai tantangan dan cenderung menghindari sesuatu yang monoton
Penyebab Generasi Strawberry
- Pola asuh orang tua
Pola asuh sangat berperan penting untuk perkembangan anak. Jika orang tua overprotective, selalu memanjakan, dan terus menerus ikut campur terhadap masalah sang anak, anak tersebut menjadi ketergantungan, tidak terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri, dan sulit mengambil keputusan. Tentunya hal tersebut akan berdampak buruk di kehidupannya mendatang.
- Kecanggihan Teknologi
Kecanggihan teknologi membuat segala sesuatu bisa didapatkan dengan mudah dan cepat. Secara tidak langsung, Hal ini punya sisi negatif terhadap pola kehidupan mereka yakni ingin mencapai kesuksesan dan mendapatkan segalanya dengan mudah dan cepat, malas berusaha dan tidak mau berjuang. Padahal untuk mencapai kesuksesan perlu adanya semangat juang yang tinggi.
- Self Diagnosis tanpa Pendampingan Ahli
Jika ada sesuatu yang terjadi padamu, pada siapa kamu meminta pendapat?
Generasi strawberry cenderung langsung bertanya pada Google, netizen di media sosial, atau bertanya pada orang lain yang sebenarnya kurang paham terhadap masalah tersebut. Hal ini tidak salah, namun akan lain hasilnya jika mereka menelan mentah mentah begitu saja tanpa memvalidasi haslnya. Mungkin juga mereka mendiagnosis sendiri masalah yang mereka hadapi, padahal diagnosis terebut mungkin saja tidak tepat sehingga tindakan yang diambil pun menjadi kurang tepat.
Bagaimana Agar Generasi Muda Tidak termasuk dalam Generasi Strawberry ?
- Pola Asuh dan Dukungan Orang Tua
Biarkan mereka mengeksplorasi berbagai hal sambil terus mengedukasi terkait hal hal yang perlu mereka ketahui tentang dunia luar.Didiklah anak untuk mandiri, belajar bertangung jawab, disiplin, dan tidak mudah menyerah terhadap apa yang dialaminya. Ajarkan juga mereka untuk bisa berkomunikasi dan membangun relasi dengan baik. Hal tersebut membantu mereka lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.
- Membangun Dukungan Sosial
Generasi muda sebaiknya dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial agar ketahanan mentalnya meningkat. Banyaknya pengalaman dan relasi akan membantu mereka membentuk hubungan yang sehat dan memiliki dukungan sosial yang kuat.
- Belajar Mengelola Emosi
Mengelola emosi penting untuk meningkatkan ketahanan mental, mulai dari belajar mengenali emosi hingga berkonsultasi dengan ahlinya jika perlu. Ini dapat membantu mengatasi stress dan tekanan dengan lebih baik.
- Budayakan Literasi
Jangan menelan mentah mentah informasi, pastikan dahulu kebenarannya, ketahui informasi hingga tuntas, dan lihat sumber informasinya : terpercaya atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H