Mohon tunggu...
Najwa Nabila
Najwa Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia 2022

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Penyalahgunaan Data Pada Media Sosial Melalui Teknologi AI

31 Oktober 2023   14:33 Diperbarui: 31 Oktober 2023   16:02 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deepfake merupakan aplikasi yang dilengkapi teknologi AI untuk membuat konten palsu berupa wajah, gerakan, atau emosi. Dalam kasus pelecehan, deepfake tempat untuk pelaku membuat konten dewasa dimana wajah pemeran aslinya telah diganti dengan wajah korban. Metode membuat deepfake yang pertama yaitu menggunakan algoritma AI bernama encoder. 

Cara kerjanya yaitu pelaku akan mengumpulkan beberapa foto dari dua orang yang berbeda. Kemudian, encoder akan memprosesnya untuk mengganti wajah A ke wajah B di video lain. 

Sementara itu, pelaku menggunakan hasil dari kecerdasan buatan (AI) tersebut untuk memeras korban dengan cara mengancam menyebarkan di media sosial, forum publik, situs pornografi, atau dikirim langsung ke orang-orang yang ada disekitar korban. Tidak hanya untuk memeras, pelaku juga menjual hasil AI tersebut ke situs pornografi untuk mendapatkan uang. 

Korban tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak dibawah umur. Mereka tidak menyadari bahwa foto atau video mereka di media sosial cukup menjadi bahan untuk disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab menjadi sebuah konten dewasa dan menyebarkannya. 

Seorang tiktokers @safirahunar pernah menjadi salah satu korban pelecehan seksual melalui AI. Foto dirinya diedit oleh pelaku seolah - olah tidak memakai busana. Foto palsu tersebut disebarkan oleh pelaku di media sosial Twitter, dengan 1,5jt penayangan. Awalnya foto tersebut diupload oleh korban di Story Instagramnya, namun foto itu dicuri dan diedit hingga disebarkan oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab.

Ilustrasi Penyalahgunaan AI : Canva.
Ilustrasi Penyalahgunaan AI : Canva.
CARA MENCEGAH

Cara mencegah penyalahgunaan foto atau video kita di media sosial, yaitu:

1. Mengganti akun dari mode publik menjadi private. Contohnya pada media sosial Instagram dan Twitter. Kita bisa membatasi siapa saja yang bisa melihat akun media sosial kita. 

2. Untuk menghindari peretasan akun media sosial, kita dapat mengganti password akun dengan kode yang unik namun mudah diingat. 

3. Tidak asal membuka link dari orang yang dikenal maupun tidak dikenal. Perlu mengetahui terlebih dahulu link apa yang dikirim dan apa tujuannya. Hal ini dilakukan karena pelaku juga dapat meretas akun melalui link. 

Jika anda atau orang terdekat anda mengalami kejahatan ini, anda bisa melakukan hal dibawah ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun