Mohon tunggu...
dwik
dwik Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Perempuan Rentan Menjadi Korban Utama KDRT?

6 November 2024   21:12 Diperbarui: 6 November 2024   21:32 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghapuskan Stigma Sosial tentang Peran Gender: Masyarakat perlu mendukung perempuan yang menjadi korban KDRT, bukannya menyalahkan atau mencela mereka. Mengedukasi masyarakat bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah serius yang harus segera ditangani, bukan disembunyikan, bisa membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi korban.

  • Mengubah Persepsi tentang Maskulinitas dan Kekuasaan: Dengan mempromosikan kesetaraan gender, kita bisa mendidik laki-laki dan perempuan tentang pentingnya kemitraan yang sehat dalam hubungan. Laki-laki tidak harus merasa perlu menunjukkan dominasi, dan perempuan berhak untuk mengekspresikan pendapat tanpa rasa takut. Memperkuat kesetaraan gender ini dapat membangun rumah tangga yang harmonis dan tanpa kekerasan.

  • Budaya patriarki, ketergantungan finansial, dan stigma sosial adalah faktor-faktor yang menjebak perempuan dalam siklus kekerasan rumah tangga. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu mempromosikan kesetaraan gender sebagai nilai yang fundamental. Dengan menciptakan lingkungan di mana laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang setara, kita dapat membantu mengurangi kasus KDRT dan membangun masyarakat yang lebih adil, aman, dan penuh kasih.

    Kesetaraan gender bukan hanya isu perempuan, ini adalah isu seluruh masyarakat. Dengan mendukung perempuan dalam mencapai kebebasan finansial, memberikan hak yang sama dalam rumah tangga, dan menghapus stigma, kita semua bisa ikut serta dalam perjuangan untuk menghentikan kekerasan dalam rumah tangga.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun