Apa pendapat teman teman ketika mendengar "Anak Berkebutuhan Khusus" ? Yaa..." anak cacat". Itulah yang ada dipikiran teman-teman kan.
Anak berkebutuhan khusus ialah anak yang memiliki permasalahan dalam perkembangnnya baik fisik maupun motorik anak. contoh anak yang berkebutuhan khusus adalah anak yang tidak bisa bicara, melihat dan lain sebagainya. Selaras dengan UU Sisdiknas tahun 2003 pasal 32, ayat 1 (Penggolongan Anak Khusus)
Kesiapan dalam melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran ialah suatu hal yang wajib dilakukan, karena kesiapan itulah suatu instansi sekolah dapat menunjang pembelajaran lainnya. baik itu Sekolah Luar Biasa (SLB) atau Sekolah Inklusi (Intansi dengan penggabungan siswa normal dan berkebutuhan khusus dalam satu kelas).
Anak berkebutuhan khusus itu banyak macamnya di antaranya anak tunagrahita. Disabilitas grahita atau disabilitas intelektual merupakan suatu keadaan yang terjadi pada individu dengan kemampuan intelektual yang mengalami gangguan karena tingkat kecerdasan yang berada dibawah rata-rata.
tingkat IQ anak disabilitas grahita dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Disabilitas grahita ringan (IQ: 51—70),
b. Disabilitas grahita sedang (IQ: 36—51),
c. Disabilitas grahita berat (IQ: 20—35),
d. Disabilitas grahita sangat berat (IQ dibawah 20).
Berikut media yang bisa digunakan untuk menarik minat anak Disabilitas grahita dalam belajar berhitung:
1. Media Kartu AngkaÂ
alat pembelajaran sederhana berupa kartu yang berisi angka dan simbol matematika. Media ini membantu anak-anak dalam mengenal angka, memahami operasi matematika, dan meningkatkan keterampilan berhitung dengan cara yang interaktif.
2. Balok Cuisenaire
Balok Cuisenaire adalah alat peraga edukatif yang digunakan untuk mengajarkan konsep matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pecahan, dan pengukuran. Balok ini terdiri dari batang-batang kecil dengan panjang yang berbeda, biasanya diberi warna berbeda untuk setiap panjangnya.
3. busy-book-angka
Busy Book Angka adalah media pembelajaran interaktif berbentuk buku yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak belajar mengenal angka dan konsep berhitung melalui aktivitas menyenangkan. Buku ini sering terbuat dari bahan kain felt, karton, atau bahan lain yang ringan dan aman bagi anak-anak.
4. counting box
Counting Box adalah media pembelajaran sederhana yang dirancang untuk membantu anak-anak belajar berhitung melalui pengalaman langsung. Media ini biasanya berupa kotak yang digunakan untuk mengelompokkan atau menghitung benda-benda kecil seperti kancing, batu kecil, biji-bijian, atau mainan kecil.
5. Whack A Ball
Permainan ini untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak permainan yang terbuat dari kardus bekas dengan menggunakan beberapa media lainnya seperti bola dan alat pemukulnya. Kardus tersebut telah dimodifikasi tampilannya untuk terlihat lebih menarik. Pada kardus diatur dan dibuat 10 lubang sesuai dengan ukuran bola yang akan digunakan.
Cara permainan ini dengan meletakkan bola-bola diatas lubang yang telah tersedia. Setelah bola-bola disusun kemudian beberapa bola dipukul sampai masuk kedalam lubang. Kemudian anak bisa menghitung jumlah bola yang tersisa. Permainan ini diberikan dengan tujuan memfasilitasi anak berhitung menggunakan media yang aman dan menyenangkan
6. permainan ular tangga
Permainan Ular Tangga adalah alat pembelajaran interaktif yang dapat dimodifikasi untuk mengajarkan berbagai konsep pendidikan, seperti berhitung, mengenal warna, atau bahkan memahami konsep sains dan sosial .
Maka melalui media guru atau orang tua dirumah bisa mengaplakasikannya kepada anak. Selamat mencoba semuaaa
"Belajar yang berhasil ialah belajar yang menyenangkan dan membekas bagi anak"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H