Mohon tunggu...
Dara Raihatul Jannah
Dara Raihatul Jannah Mohon Tunggu... Human Resources - lihat lalu tulis, dengar lalu tulis, baca lalu tulis.

Book enthusiast! Senang menulis POV tentang buku-buku yang sudah dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunitas Anak Muda untuk Memutus Rantai Disparitas Pendidikan Antardaerah di Indonesia

31 Desember 2021   04:16 Diperbarui: 31 Desember 2021   04:27 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada begitu banyak komunitas anak muda di Indonesia saat ini, salah satunya One Step Ahead (OSA) Project.[5] Sebuah komunitas yang berfokus mempromosikan literasi digital di Aceh bertujuan menciptakan masyarakat yang melek digital, mempromosikan kesadaran untuk menjadi pengguna internet yang bertanggung jawab. 

Komunitas ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yang kesulitan ditengah sistem belajar daring. Mereka melakukan banyak kegiatan secara langsung berinteraksi dengan anak-anak di beberapa titik area banda aceh dan aceh besar. Bahkan komunitas ini pernah mendapatkan kepercayaan untuk menyalurkan 50 unit laptop sumbangan kolaborasi PWC dan Ajak Gerak untuk sekolah binaan dan sekolah Mitra OSA diberbagai daerah di Aceh.[6]

 

Selain OSA, ada juga Indonesian Agent of Change (IAC) yang merupakan komunitas non-profit dengan misi berinvestasi dalam pendidikan anak usia dini untuk memberdayakan generasi berikutnya. IAC membuat program pendidikan, sosial dan budaya dan menyediakan sumber daya yang diperlukan di daerah-daerah yang kurang mampu.[7]  

Coba bayangkan saja jika setiap daerah di Indonesia punya satu saja komunitas seperti dua contoh diatas, tentu ini akan memudahkan pemerintah untuk merealisasikan pendidikan yang inklusif dan merata serta peningkatan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, sesuai semangat Sustainable Development Goals (SDG) dan visi Indonesia mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

Kehadiran komunitas anak muda ini menunjukkan tingkat kepedulian yang tinggi terhadap keberlanjutan pendidikan yang setara bagi seluruh warga negara Indonesia. Anak muda yang sebagian besar sudah menempuh pendidikan tinggi ini, sudah memiliki pengalaman dan kepekaan terhadap kondisi sosial. 

Selama pandemi, anak muda makin kreatif dan terus bergerak untuk keluar dari keterpurukan atas duka yang memilukan ini. Apapun akses yang dimiliki dipergunakan sebaik mungkin untuk bertahan dan mempertahankan lingkungan disekitar mereka. 

Penulis yakin ada begitu banyak komunitas, organisasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terus lahir dan berkembang di Indonesia. 

Rasa empati anak muda benar-benar lestari di masa pandemi dan ini menjadi catatan penting untuk kondisi dunia pasca pandemi. Tentu kita jadi lebih banyak tau, lebih antisipatif kedepannya untuk siap dan tidak tertinggal dengan perkembangan zaman, sehingga seperti saat ini harus berhadapan dengan teknologi hampir setiap jam dalam satu hari kita sudah tidak lagi tergagap.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun