Permasalahan pendidikan karakter di Indonesia, termasuk di Bali, semakin mencuri perhatian para pendidik, akademisi, dan praktisi pendidikan, sehingga masalah ini harus segera ditangani. Pendidikan karakter yang lemah terlihat dari berbagai perilaku negatif yang muncul di kalangan generasi muda, seperti bullying, tawuran, dan rendahnya sopan santun. Berikut beberapa permasalahan dalam pendidikan karakter yang muncul pada generasi muda di tahun 2024.
Krisis Moral dan Etika
Masyarakat saat ini menghadapi krisis moral yang ditunjukkan oleh meningkatnya tindakan tidak etis di kalangan remaja. Fenomena seperti bullying di sekolah, tawuran antar pelajar, pornografi, dan budaya nyontek menunjukkan bahwa pendidikan karakter belum berhasil menanamkan nilai-nilai positif dalam diri siswa.
Kurangnya Kesungguhan Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kurikulum
Meskipun ada upaya untuk memasukkan pendidikan karakter dalam kurikulum, seperti penulisan profil pelajar Pancasila dalam modul ajar, namun implementasinya seringkali tidak konsisten. Banyak sekolah yang masih lebih fokus pada pencapaian akademik daripada pembentukan karakter siswa. Hal ini terlihat dari masih banyak guru/sekolah yang tidak mengevaluasi bagaimana perkembangan dari profil pelajar Pancasila yang dituliskan tersebut pada diri siswa.
Pengaruh Lingkungan Sosial dan Teknologi
Lingkungan sosial yang negatif dan pengaruh teknologi, seperti media sosial, turut memperburuk situasi pendidikan karakter. Siswa lebih terpapar pada konten yang tidak mendidik dan perilaku buruk yang ditunjukkan oleh rekan-rekan mereka.
Kearifan lokal khususnya di Bali memiliki potensi yang besar untuk diintegrasikan dalam pendidikan karakter. Kearifan lokal mencerminkan nilai-nilai budaya yang telah teruji oleh waktu dan diwariskan dari generasi ke generasi. Integrasi kearifan lokal Bali dalam pendidikan karakter tidak hanya memperkaya kurikulum tetapi juga membantu siswa memahami dan menghargai budaya mereka sendiri. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam proses pembelajaran, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat dan bertanggung jawab terhadap masyarakat serta lingkungan sekitar.
Beberapa aspek kearifan lokal Bali yang dapat digunakan dalam pendidikan karakter,
Nilai-Nilai Gotong Royong
Kearifan lokal Bali sangat menekankan pada nilai gotong royong, dimana masyarakat saling membantu dalam berbagai kegiatan, seperti upacara keagamaan dan pertanian. Gotong royong dapat menanamkan karakter untuk bekerja sama dan saling mendukung, menciptakan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap orang lain.