Duduklah sebentar dan dengarkan aku.
Menurutmu, apa warna dunia itu?
Sehitam rambut, sekelabu mendungnya bumantara, atau seputih salju?
Hari ini aku mati.
Dalam ruang gelap penuh jurang tak berujung
Jeruji besi berlantai dingin yang lembab,
Isi kepala yang pecah,
Kaki tangan yang lumpuh,
Mulut membisu tanpa kata-kata.
Nyawaku di tarik secara perlahan,
Agar aku merasa sakit yang begitu sakti
Aku terbangun lagi dalam ruang gelap, pengap, berasap.
Aku kehilangan napas
Aku kehilangan pengelihatan
Telingaku berdenging, suaraku membeku
Tuhan, ini sakit sekali...
Lagi..
Aku kembali mati
Aku tiba di ruang gelap penuh bayangan hita,
Berlari kesana kemari
Mengelilingi dan menghantuiku
Membisikkan suara-suara abstrak
Mencaci, memaki, menghina, menghakimiku
Berputar terus berputar
Ya tuhan...ini sangat menyiksa
Aku berteriak tanpa suara
Menjerit tanpa didengar
Lagi...
Aku kembali mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H