Mohon tunggu...
Naura Aurellia Zerlinda
Naura Aurellia Zerlinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Sinergis Dokter dalam Menyukseskan Program Makan Siang Gratis

2 Januari 2025   00:04 Diperbarui: 2 Januari 2025   00:04 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Program Makan Siang Gratis (Sumber : Pinterest)

Salah satu contoh yang bisa menghambat program ini yaitu selera terhadap makanan. Setiap anak pasti memiliki selera terhadap makanan yang berbeda-beda. Hal ini bisa menyebabkan makanan yang diberikan justru tidak dimakan.

Selain itu, pemikiran masyarakat terutama masyarakat daerah terpencil yang masih sempit. Kurangnya pemahaman mereka terhadap masalah stunting juga dapat menghambat program yang diusung oleh pemerintah dalam mengatasi stunting.

Hal ini juga menjadi sebuah tantangan bagi tenaga kesehatan baik dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Puskesmas setempat harus dapat bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menurunkan angka stunting khususnya di daerah terpencil.

Dokter puskesmas memiliki peran penting dalam penanggulangan stunting melalui pendataan, perencanaan, dan memilih intervensi yang tepat untuk balita sehat dan berisiko stunting.

Dalam rangka keberhasilan program ini harus ada kerja sama yang baik antara pemerintah dengan tenaga kesehatan.

Dokter dan tenaga kesehatan berperan sebagai pihak yang memberikan edukasi dan pemantauan kesehatan. Dalam konteks program Makan Siang Gratis, dokter dapat membantu pemerintah dengan memberikan rekomendasi jenis makanan yang harus disediakan serta mengedukasi siswa dan keluarga mengenai pola makan sehat.

Selain itu, dokter dapat memantau kesehatan anak-anak di sekolah melalui pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dini adanya masalah kesehatan yang terkait dengan stunting khususnya seperti gangguan pertumbuhan atau berat badan rendah.

Dokter dan tenaga kesehatan juga berperan dalam melakukan evaluasi terhadap keberhasilan program ini. Adanya pemantauan kesehatan anak-anak secara berkala dapat memberikan data yang valid untuk mengukur efektivitas program Makan Siang Gratis dalam mengurangi angka stunting.

Kerja sama yang baik antara pemerintah dengan tenaga kesehatan dalam program Makan Siang Gratis menjadi langkah strategis yang efektif untuk mengatasi masalah stunting dengan memastikan anak-anak di Indonesia mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun