Mohon tunggu...
Muhammad Ruslan
Muhammad Ruslan Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Sosial

Mengamati, Menganalisis, dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kematian, Kisah tentang Kesedihan

30 Oktober 2018   21:16 Diperbarui: 30 Oktober 2018   22:05 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tolstoy, menggambarkan kehidupan-kematian itu dalam kisah pengembara dari timur. Konon kabarnya, ia mengisahkan ada seorang pengembara yang lari dikejar harimau ganas di suatu hutan belantara. Pengembara ini akhirnya lolos, namun sialnya ia lolos justru karena jatuh disebuah lubang perigi kering.  Ia merenggut ranting kecil pada celah lubang itu sembari bergelantung. Celakanya persis dibawah lubang perigi itu terdapat naga besar yang sedang membuka mulut menunggu kejatuhannya untuk ditelannya.

Begitulah kehidupan-kematian berlangsung. Sang pengembara tak punya pilihan selain menunggu masanya, ranting kecil yang ia renggut itu akan rapuh, hingga akhirnya mati di mulut naga. Atau bisa juga ia bersikeras naik ke daratan, namun ia tetap akan tahu bahwa hidupnya juga akan berakhir di mulut harimau yang menunggunya di daratan.

Tolstoy sendiri meninggal pada tahun 1910. Ia meninggal pada suatu malam ketika ia meninggalkan rumahnya, hingga jatuh sakit, hingga akhirnya meninggal di sebuah stasiun kereta api. Begitulah kisah-kisah dan rupa-rupa manusia menjemput takdir kematiannya masing-masing. Tak terkecuali pada saudara-saudari kita yang dirundung musibah. Semoga diberi jalan yang lapang di kehidupan selanjutnya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun