Di beranda medsos kita bisa mengamati hal demikian, dari mereka yang dewasa sebelum waktunya, imitasi gaya hidup ala sinetron, kebiasaan penggunaan kata-kata tak lazim atas nama trend, hingga jebakan anak dalam pusaran SARA akibat lalu lintas informasi yang serba bebas diserap begitu saja dengan polos.
Bukan untuk menyalahkan media sosial, justru sebaliknya, media sosial adalah produk zaman yang tak bisa ditolak. Kebebasan sangat fundamental bagi anak dalam pembentukan kepribadiannya, namun kontrol publik tetap tak bisa diabaikan, terlebih kontrol dari orang tua yang mau tak mau tetap masih menjadi harapan sebagai pranata primer yang paling mendasar dalam perkembangan kepribadian sang anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H