Mohon tunggu...
Zahirotun Aliyah 22107030034
Zahirotun Aliyah 22107030034 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Zahirotun Aliyah

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Beauty Privilege: Bagaimana Penampilan Fisik Mempengaruhi Kehidupan Kita

3 Mei 2023   20:25 Diperbarui: 3 Mei 2023   21:46 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beauty privilege -- Bagaimana penampilan fisik mempengaruhi kehidupan kita

Beauty privilege adalah sebuah istilah yang digunkan untuk menggambarkan keuntungan dan manfaat yang diterima seseorang berdasarkan daya tarik fisiknya. Orang yang dianggap cantik sering dianggap lebih diinginkan secara sosial, percaya diri, dan sukses dalam hidup. 

Namun, mereka yang tidak sesuai standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat mungkin menghadapi sejumlah tantangan dan diskriminasi.  Disini akan membahas konsep dari beauty privilege beserta dampaknya terhadap individu dan masyarakat.

Apa sih yang dimaksud dengan beauty privilege?

Beauty privilege adalah gagasan bahwa orang yang menarik sering kali diberikan keuntungan sosial dan ekonomi maupun karir dibandingkan mereka yang tidak dianggap menarik. 

Konsep ini didasarkan pada keyakinan bahwa orang dinilai dari penampilan fisik mereka, dan mereka yang cantik, memiliki wajah yang menarik, rambut yang indah, kulot yang bersih, atau tubuh yang ideal, akan lebih dihargai dan diuntungkan dalam segala aspek kehidupan  dan  juga,  dipandang lebih positif daripada mereka yang tidak cantik, terlepas dari kualitas atau prestasi mereka sebenarnya.

Seperti halnya dengan istilah privilege lainnya, beauty privilege ini dapat dikaitkan dengan ketidakadilan, sebab menimbulkan diskriminasi terhadap mereka yang tidak memenuhi standar kecantikan yang umum. Misalnya, seorang pekerja yang cantik atau tampan kemungkinan besar akan mendapatkan promosi jika dibandingkan dengan rekan kerjanya yang memiliki kemampuan kerja lebih tinggi namun kurang menarik secara fisik.

Penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang dianggap menarik seringkali dianggap lebih kompeten, percaya diri, dan sukses. Hali ini dapat menghasilkan banyak keuntungan, seperti gaji yang lebih tinggi, kesempatan kerja yang lebih baik, dan interaksi sosial yang lebih mudah. Namun, mereka yang tidak sesuai dengan standar kecantikan tradisional yang ditetapkan oleh masyarakat dapat menghadapi diskriminasi dan tantangan lainnya.

Dampak beauty privilege pada individu

Dampak dari beauty privilege pada individu bisa sangat besar. Bagi mereka yang dianggap cantik, manfaatnya bisa berupa penerimaan sosial yang lebih besar, perhatian yang kebih positif, dan harga diri yang lebih tinggi. 

Namun, keuntungan ini tidak tersedian untuk semua orang, dan mereka yang tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat dapat menghadapi sejumlah tantangan.

Sebagai contoh, orang yang dianggap kurang menarik sering kali dipandang kurang cerdas, kurang kompeten, dan kurang dapat dipercaya. Hal ini dapat menimbulkan sterotip negatif dan diskriminasi di berbagai bidang kehidupan, seperti pekerjaan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.

Orang yang dianggap tidak menarik juga dapat mengalami kesulitan yang lebih besar dalam menemukan pasangan romantic, yang dapat menyebabkan perasaan tradisional secara sosial dan kesepian. Dalam kasus yang ekstrem, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Dampak beauty privilege pada masyarakat

Beauty privilege juga dapat memiliki implikasi sosial yang lebih luas. Iklan dan media sering kali memperkuat standar kecantikan yang tidak realistis yang bisa jadi sulit dicapai oleh banyak orang. Hal ini dapat menyebabkan body shaming dan rasa harga diri yang terdistorsi, terutama bagi jaum muda yang sangat rentan terhadap pesan ini.

Selain itu, beauty privilege juga dapat berkontribusi pada ketidaksetaraaaan di berbagai bidang kehidupan. Sebagai contoh, penelitian menunjukkkan bahwa pelamar kerja yang menarik lebih mungkin dipekerjakan daripada mereka yang tidak dianggap menarik, bahkan ketika kualifikasi dan pengalaman mereka sama. Ini berarti bahwa orang yang dianggap kurang menarik mungkin berada pada posisi yang kurang menguntungkan ketika dating ke peluang karir dan stabilitas keuangan.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa beauty privilege merupakan masalah yang kompleks dan dapat mempengaruhi banyak bidang kehidupan. Sementara orang yang menarik dapat menikmati manfaat dari keuntungan sosial dan ekonomi, dan mereka yang tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat dapat menghadapi diskriminasi dan kurangnya kesempatan. 

Penting bagi setiap orang dan masyarakat untuk mengenali dan mengatasi tantangan ini, dan bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan menerima di mana penampilan fisik bukan penghalang untuk kesuksesan dan kebahagiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun