Mohon tunggu...
Ari Ryan Pasalimapuluh
Ari Ryan Pasalimapuluh Mohon Tunggu... lainnya -

Anak Pasar Mencoba Berkarya. Penulis Awam... www.puisipenulisawam.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berharap Pada Hati

19 November 2011   09:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surya menjilat

menyentuh kulit kumuh noda jalanan

Kekurangan jadi unggulan

penarik hati yang berhati.

Pakaian lusuh bercampur kumuh

cabik berbau

tak dapat dimengerti

pembawa nasib atau tahtik

maksa mencari hati yang berhati.

Wajah memelas.

Tangan gemetar tengadah

Senyum ditekuk.

Sekedar mengharap receh

dari hati yang berhati.

Walau Rendah derajat

punya kewajiban perut.

Walau rendah martabat

punya keinginan hidup.

Ini aku.

Mereka sebut sampah masyarakat.

Ini aku.

Mereka usir,kasari.

Ini aku.

hanya sekedar membela jeritan perut.

Ini aku.

Mempertahan kan hidup

mengharap hati yang berhati.

Pekanbaru: Pasar Lima Puluh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun