Mohon tunggu...
Charvienli Pudji Merzhindi
Charvienli Pudji Merzhindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis untuk ilmu

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Gentle Parenting Vs Pola Asuh Tradisional, Mitos dan Realistis

7 Desember 2024   09:20 Diperbarui: 7 Desember 2024   12:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Menghindari kekerasan fisik, hukuman fisik harus diganti dengan metode yang lebih mendidik, seperti pengalihan perhatian, penerapan logika konsekuensi, dan waktu refleksi (time-out). 

Gentle parenting dan pola asuh tradisional memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Gentle parenting dapat membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak serta mendukung kemandirianpada anak jika diterapkan dengan batasan yang jelas. Sementara itu, pola asuh tradisional dapat menanamkan disiplin, tetapi beresiko meninggalkan dampak emosional negatif jika dilakukan secara berlebihan. 

Parenting yang seimbang yakni mendidik dengan empati sambil menentapkan batasan yang tegas merupakan kunci untuk menciptakan anak yang disiplin, mandiri dan memiliki emosional sehat.

Sumber rujukan:

1. https://edu.pubmedia.id/index.php/paud/article/view/934

2. https:/ejournal.ac.id/v3/index.php/article/view/52476/44674/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun