Disgrafia sendiri dapat muncul juga dari faktor genetik yang telah terekam atau ia bawa pada DNA nya, namun adapun faktor-faktor lain yang juga merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya disgrafia pada anak ialah:
-). Cedera otak, faktor ini akan menyebabkan seseorang mengalami disgrafia. Sebab orang tersebut mengalami kecelakaan yang mengakibatkan benturan pada otak bagian bahasanya. Namun kondisi tersebut biasanya terjadi pada orang dewasa.
-). Pengaruh kondisi kesehatan mental dari anak, faktor tersebut yang sangat mempengaruhi apakah anak akan mengalami disgrafia atau tidak.https://doktersehat.com/penyakit-a-z/disgrafia-gangguan-menulis/
Setelah mengetahui tanda-tanda dan faktor yang ada ketika anak mengalami disgrafia , maka sangat perlu bagi kita juga mengetahui bagaimana cara atau terapi yang harus dilakukan ketika anak mengalami disgrafia:
1). Dengan memberikan bola penghilang stres, dengan tujuan untuk menguatkan kekuatan otot tangannya ketika meremas bola tersebut dan dapat meningkatkan kemampuan koordinasi otot tangannya.
2). Dengan memfasilitasi anak alat tulis dan kertas sesuai dengan yang dibutuhkan anak, misal alat tulis yang sesuai dengan pegangannya dan kertas dengan jarak antar garisnya yang lebar.
3). Dengan memuji hasil tulisan anak ketika berhasil melakukan kegiatan menulis.
4). Lebih memfokuskan anak untuk mengetik daripada menulis
5). Memberikan gerakan untuk merilekskan tangan sebelum menulis jadi anak akan terhindar dari stres sebelum melakukan kegiatan menulis.
6). Dan jangan lupa membicarakan pada anak tentang apa yang ia alami, sehingga anak dapat memahami kondisinya sendiri.
Setelah mengetahui bagaimana sebenarnya disgrafia yang terjadi pada anak, maka kita sebagai orang tua atau orang dewasa sebaiknya memahami lebih dini apa yang harusnya dihindari dan dilakukan ketika anak sedang berada pada fase perkembangan menulis. Agar perkembangan menulis yang dicapai anak itu sesuai dengan yang harus ia dapatkan pada usianya.