Mohon tunggu...
Charvienli Pudji Merzhindi
Charvienli Pudji Merzhindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis untuk ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bahasa Ekspresif di Usia Keemasan Anak

18 Maret 2022   11:40 Diperbarui: 18 Maret 2022   12:05 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak itu memiliki periode yang sangat ditunggu-tunggu oleh orang tuanya, yakni masa keemasan yang dimana pada masa ini anak akan mulai mengemangkan apa yang miliki melalui stimulus yang terjadipada dirinya. Bahasa yang menjadi salah satu faktor utama yang termasuk kedalam masa emas anak.

Mengenali potensi bahasa yang dimiliki oleh anak, kita harus mengetahui macam-macamnya guna untuk membedakan stimulus yang diberikan untuk merangsang perkembangan bahasa dari anak. Anak itu mampu untuk melakukan komunikasi dengan caranya untuk mengungkapkan keinginannya dan kebutuhannya melalui komunika verbal dan nonverbal yang dimilikinya.

Perlu diketahui bahwa kemampuan bahasa ekspresif ini merupakan hasil dari output bahasa atau bisa dikatakan juga sebagai komunikasi ekspresif. Apa sih yang dimaksud dengan komunikasi ekspresif itu? sebuah cara berkomunikasi yang isi didalamnya mengandung sebuah kemampuan dalam menyampaikan pikiran dengan bahasa yang masuk akal dan penggunaan tata bahasa yang benar.

Berbicara mengenai bahasa ekspresif pada anak-anak, banyak sekali anggapan yang dikemukakan bahwa bahasa ekspresif itu berhubungan dengan ekspresi yang dikeluarkan dari anak itu menyampaikan ekspresi dalam berkomunikasi, nah pertanyaannya disini apakah benar argumen tersebut?

dari argumen tersebut kita dapat menyimpulkan dari pengantar dari definisi bahasa ekspresif yakni bisa dilihat dari fungsi kemampuan bahasa ekspresif untuk menyampaikan gagasan yang ada dipikirannya dengan penyampaian secara benar dan efektif. Argumen mengenai bahasa ekspresif itu bahasa yang berekspresi juga dapat dianalogikan, mengapa? karena dalam berbahasa atau berkomunikasi pastinya kita secara langsung mengalami refleks mengeluarkan berbagai ekspresi dalam berkomunikasi atau berbahasa.

Dalam caranya berkomunikasi setiap anak itu akan berbeda-beda dan terkesan akan tidak seimbang satu sama lain. Ketika anak tersebut mengalami perkembangan bahasa ekpresif yang baik diawal dan kemudian perlahan atau langsung memburuk itu berarti dapat dikatakan ke dalam gangguan bahasa ekspresif.

Apa saja yang menjadi gejala dari gangguan bahasa ekspresif ini? yang umum sering terjadi yakni seseorang atau anak itu akan merasa kesulitan menyatukan kata-kata menjadi suatu kalimat dengan benar akibatnya artikulasi dari penyampaian atau pengekspresian kebahasaannya (komunikasi) itu terganggu, ketika seseorang akan mengucapkan sebuah kata atau kalimat ia akan merasa terbata-bata atau sering berkata "..emm dan ..umm" jadi apa yang ada pikirannya itu belum bisa dikeluarkan atau diekspresikan dengan baik.

Lebih parahnya lagi anak-anak yang sedang mengalami gangguan tersebut akan memiliki sistem tata bahasa yang berbeda atau bahkan tertinggal jauh dari teman sebayanya. Nah, maka dari itu untuk mengetahui bagaimana sih sebenarnya tahapan kemampuan berbahasa ekspresif pada anak usia dini sesuai dengan usianya, mari kita ulas lebih dalam lagi.

Bahasa Ekspresif pada Usia 0-12 bulan

Kemampuan bayi di awal usia ini hanya mampu menangis untuk mengekspresikan apa yang sedang ia rasakan, bayi pada usia ini juga cenderung tertarik dengan warana-warna dan hormon ekspresifnya mulai berkembang. Bayi akan mampu mengoceh atau bergumam itu ketika memasuki usia 4-6 bulan seperti halnya ketika bayi sedang memandang wajah ibunya lalu bayi mengutarakan apa yang ia rasakan melalui gumamannya atau tersenyum yang menandakan bayi nyaman dan senang berada di lingkungan atau keadaan tersebut. Ketika memasuki usia 7-12 bulan ocehan yang dikeluarkan olehnya itu mulai berubah atau sudah mulai muncul konsonan kata seperti "aaa" dariocehan tersebut bayi mengeluarkan ekspresifnya untuk mengalihkan perhatian orang sekitar kepadanya.

Bahasa Ekspresif pada Usia 1-3 tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun