Mohon tunggu...
2130021055 PUTRI PURBAYA SARI
2130021055 PUTRI PURBAYA SARI Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - tetap semangat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

semangat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membuat Kerajinan di Sekolah dari Daur Ulang Sampah Non Organik

6 November 2021   11:45 Diperbarui: 6 November 2021   11:55 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata, di kantin tidak seperti suasana yang biasa saya bayangkan, sangat berbeda dengan ketika jam istirahat. Suasana kantin lebih sepi dan lebih rapi, nyaman juga duduk sambil makan siang di kantin, apalagi sambil bercanda bersama sahabat.

"Sudah lama juga ya aku gak makan di kantin sepulang sekolah, ternyata..."

"Ya, makanya gaul, enak juga kan, tidak seperti waktu istirahat.."

"Iya, kalau ini lebih santai, tidak berebut seperti bebek, he ehehe..."


Tak lama, segera setelah kami selesai menyantap hidangan di kantin kami langsung menuju ke taman depan. Disana kami langsung mengeluarkan segala bahan untuk membuat kerajinan yang harus dikumpulkan besok. Rencananya, untuk tugas besok kami akan membuat pajangan dinding, sejenis tulisan unik yang dibingkai dengan menarik. Aku dan Ida langsung mulai mengerjakannya.

Da, aku yang bikin grafiti ya, kamu siapkan bingkainya..."


"Yak, eh, di ukur dulu aja..."
"Iya... ini lagi ukuran kertasnya... penggaris mana penggaris"
"Waduh, ketinggalan nih...."
"Ah.... Ya udah lah pakai lipatan aja..."

pada awalnya kami santai mengerjakan pembuatan kerajinan tersebut tetapi baru lima menit kami sudah berpikir, maklum soalnya dikejar waktu juga sih. Sementara itu, lagi sibuk mengerjakan bagian-bagian dari kerajinan tersebut tiba-tiba datang dua orang ke hadapan kami... cowok tampan dari kelas sebelah...

"Hei... serius, sedang apa kalian.." ucap salah satu dari mereka
"Buat kerajinan mau di kumpul besok...." Ucapku tanpa menoleh kepada mereka.
"Iya, tugas tambahan..." timpal Ida sambil melirik ke mereka
"Boleh kami bantuin...." Ucapkan yang satunya lagi.
"Enggak, enggak usah repot-repot sebentar juga kelar..." ucapku tegas
"Iya... gak usah.... Gak usah lama-lama buruan bantuin kalau mau" Tambah Ida

cowok itu pun tersenyum dan langsung mengambil bagian... Salah satu dari mereka membantu membuat bilah bambu untuk dasar bingkai dna membantu menyiapkan kertas dan hiasan sementara Ida tetap dengan awalnya menyiapkan pernak-pernik hiasan.
Banyak yang kami buat khususnya untuk hiasannya karena kami ingin karya tangan ini benar-benar unik dan menarik. Karena sangat serius tak ada satu suara pun yang keluar dari mulut kami. Sampai akhirnya aku merasa tidak enak juga telah merepotkan mereka berdua yang bahkan belum kami kenal sama sekali...

"Eh... kalian kalau capek gak usah bantuin gak papa kok..."
"Eh iya, kami jadi gak enak nih..."
"Gak enak apa enak...."
"Iya, sudahlah, kalian ini tidak perlu sungkan sama kita..."
"Iya, kebetulan kami juga sedang santai kok..."

Hampir setengah empat, akhirnya kami memutuskan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut di rumah setelah selesai menyelesaikannya menjadi satu bagian...

"Akhirnya, jadi juga..." ucapku
"Tapi masih acak-acakan gitu Na..." jawab Ida
"Ya sudahlah tidak apa -- apa, sudah sore, nanti sisa aku beresin di rumah..." jawabku
"Beneran?" ucap Ida
"Iyah.... Bawel. Apa kamu yang mau beresin dan rapihin?" aku menimpali
"Ya kamu aja deh, tapi yang rapi ya, awal kalau besok hasilnya masih berantakan seperti ini!" jawab ida

"Itu sudah bagus kok..." ucap salah satu cowok tadi menimpali.
"Iya... bagus-bagus, tapi mungkin hiasannya terlalu rame, jadi grafitinya gak terlihat..." tambah satunya.
"Iya, nanti dirapihin lagi kok.... Terima kasih banyak ya atas bantuannya" ucapku
"Sama-sama.... Oh iya, aku Anton dan ini membangkitkan Toni" ucap salah satu dari mereka.
"Oh iya.. aku Ana dan ini teman cantik ku Ida...." Jawabku sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun