Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi akar masalah stigma ini dan bagaimana kita sebagai masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih peduli dan inklusif terhadap mereka yang memerlukan dukungan dalam masalah kesehatan mental
POKOK MASALAH MUNCULNYA STIGMA
Stigma yang sering muncul di dalam masyarakat kerap berasal dari ketidaktahuan atau misskonsepsi dengan apa yang dinamakan dengan gangguan kesehatan mental. Kata stigma berasal dari bahasa inggris yang artinya noda atau cacat. Menurut the american heritage dictionary stigma adalah sebuah aib atau ketidaksetujuan masyarakat dengan sesuatu, seperti tindakan atau kondisi. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Goffman menghasilkan suatu kesimpulan bahwa seseorang yang dikenai stigma tidak diperlakukan sama dengan orang lain. Hal ini merupakan sebuah bentuk diskriminasi yang membuat orang lain kehilangan kesempatan penting dalam hidup sehingga tidak leluasa untuk berkembang. Selama ini, ada beberapa mitos gangguan kejiwaan yang akhirnya menjadi stigma, yakni orang yang memiliki gangguan kejiwaan adalah orang yang pribadinya lemah, kurang ibadah, risiko melakukan kekerasan, orang yang memiliki gangguan jiwa harus minum obat seumur hidup, atau mereka hanya pura-pura
Â
PENYEBAB STIGMA
Stigma dibagi menjadi beberapa tingkatan, terdapat 4 tingkat utama terjadinya stigma :
1.Diri, berbagai mekanisme internal yang dibuat diri sendiri, yang disebut dengan stigmasi diri sendiri
2.Masyarakat : gosip, pelanggaran, dan pengasingan ditingkat budaya dan masyarakat
3.Lembaga : perlakuan prefensial atau diskriminasi dalam lembaga lembaga
4.Struktur : lembaga-lembaga yang lebih luas seperti kemiskinan, rasisme, serta kolonialisme yang terus mendiskriminasikan suatu kelompok tertentu.