Mohon tunggu...
Tedy Aprilianto
Tedy Aprilianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Individu merdeka permbelajar filsafat untuk memberi gambaran opini generasi muda

Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada | Pembelajar Filsofis dan Pecinta Perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kilas Balik Ramadhan 1443 H: Bangkitnya Gejolak Rakyat dalam Memperjuangkan Kesejahteraan yang Nyaris Hilang

7 Mei 2022   10:20 Diperbarui: 7 Mei 2022   11:59 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Aksi Demonstrasi Rakyat Menggugat/Tedy Aprilianto

Tepat pada bulan suci ramadhan 1143 H umat muslim di seluruh Indonesia dihadapi dengan dinamika sosial yang cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Tepatnya pada tahun 2021 masyarakat di bulan suci ramadhan dihadapkan dengan kebijakan pembatasan kerumunan dan himbauan untuk tidak mudik. Akan tetapi,di tahun 2022 ini masyarakat mengalami masa pemulihan yang ditandai dengan mulai terbukanya beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Setelah sekian lama masyarakat dihadapi dengan kebijakan pembatasan kini di tahun 2022 masyarakat mendapat sedikit demi sedikit pembebasan di dalam beraktivitas. Namun, ditahun ini pula tamparan demokrasi sedang marak-maraknya terjadi. Bangkitnya kebebasan masyarakat setelah pandemi menjadikan sebuah alarm besar bagi perubahan nyata. Dengan adanya moment kebangkitann kembali ini berbagai aksi demonstrasi juga bermunculan satu persatu.

Dikutip dari instagram gejayan memanggil, dipaparkan informasi bahwasanya gejolak aksi yang dilakukan masyarakat di jalanan adalah bentuk respon dari keinginan rakyat untuk menggugat dalam rangka melawan oligarki dan bangun demokrasi yang berkeadilan. Gejolak aksi di masyarakat bermula dari kelangkaan minyak goreng sebelum ramadhan yang dianggap sepele oleh rezim penguasa. Kemudian seiring dengan berjalanya waktu ancaman kelangkaan minyak goreng itu merujuk pada segala aspek perekonomian. Semula kenaikan yang terjadi di tahun ini adalah kenaikan minyak kemudian kenaikan tersebut bagaikan sebuah bom waktu yang merembet kepada seluruh kebutuhan pangan.

Dengan di susulnya berbagai macam kenaikan harga pokok membuat mau tidak mau rakyat harus bergejolak melalui demonstrasi untuk menuntut sebuah kesejahteraan. Didukung dengan kondisi bulan suci ramadhan secara tidak langsung rakyat membutuhkan logistik yang lebih dari pada biasanya. Dengan pernyataan demikian maka sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan selama bulan suci ramadhan. Namun, kenyataan di dalam kenaikan harga itu pemerintah belum mampu memberikan jaminan untuk menyejahterakan masyarakat. Kenaikan harga yang belum terkontrol di awal ramadhan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, keresahan terjadi di masyarakat sehingga gelombang kritisisme masyarakat bermunculan untuk menuntut kestabilan bahan pokok.

Kemunculan gelombang demonstrasi tersebut kemudian diperburuk dengan naiknya eskalasi isu daerah dan isu nasional. Selain itu masyarakat juga tidak lupa terhadap isu yang telah lama ini diperjuangkan dan belum mencapai titik temu. Isu tersebut ialah isu wadas, kenaikan kembali isu ini cukup mendapatkan perhatian di masyarakat. Kenaikan kembali isu wadas di mata media publik menjadikan sebuah perhatian nyata bahwasanya perjuangan rakyat wadas sampai saat ini belum tuntas. Perjuangan rakyat wadas dilakukan dengan cara yang cukup unik dengan tujuan untuk menyadarkan publik.

Ketika aksi di jalanan tidak memberikan sebuah solusi dan titik temu maka aksi akan terjadi dengan kehadiran nyata secara diam di ruang publik. Aksi yang dimaksud ialah munculnya keberadaan aktivis wadas di dalam Masjid Kampus UGM. Bertepatan dengan hadirnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memberikan ceramah di Masjid Kampus UGM menjadi momen yang paling cocok digunakan aktivis wadas untuk melakukan aksinya. Aksi yang dilakukan ialah dengan cara membentangkan spanduk yang bertulis 'save wadas' pada saat Ganjar Ceramah. Aksi tersebut cukup mendapatkan banyak perhatian dan bahkan menimbulkan polemik antara etis dan tidak etis aksi tersebut dilakukan.

Beruntungnya aksi tersebut cukup mendapatkan banyak perhatian oleh publik. Banyak juga beberapa masyarakat yang setuju dan mengapresiasi keberanian aktivis tersebut dengan menilai bahwa aksi tersebut merupakan rekonsiliasi masjid kembali kepada fungsinya. Walaupun berbentuk aksi simbolik saja ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat di dalam kondisi apapun masih tetap akan berjuang demi kesejahteraan tanpa adanya hambatan apapun.

Aksi tersebut merupakan aksi yang menjadi pemantik bagi kesadaran bersama untuk memahami keadaan sosial politik negeri ini. Kemudian setelah aksi simbolik tersebut, beberapa macam aksi pun bermunculan. Kenaikan PPN sebesar 11% dan kenaikan harga BBM menjadi sebuah keresahan bersama. Walaupun respon masyarakat kebanyakan dibutakan oleh minimnya pemahaman dan literasi sehingga masyarakat mudah diadu domba bukanlah menjadi sebuah halangan di dalam memperjuangkan keadilan yang akan hilang ini.

Kenaikan PPN merupakan sebuah kebijakan yang hanya menggunakan asas 'utilitis' untuk memelihara kebijakan umum yang memerlukan keuangan tanpa mengaca kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Sedangkan kenaikan bbm ini faktor yang cukup berpengaruh ialah adanya konflik antara Rusia dan Ukraina. Di dalam hal ini pemerintah menaikan BBM jenis pertamax sehingga masyarakat kelas bawah yang biasa menggunakan BBM tersebut beralih kepada pertalite. Walaupun banyak pihak yang menilai bahwasanya kenaikan harga BBM pertamax hanya akan berdampak kepada masyarakat kalangan menengah ke atas pada kondisi ini masyarakat semakin kritis dan tidak menganggap hal itu adalah halangan. Beberapa kaum intelektual muda tetap melakukan aksi demonstrasi sebagai tuntutan untuk mempertahankan stabilitas BBM dikarenakan mereka menyadari bahwasanya jika pemerintah salah mengambil kebijakan maka efeknya akan domino.

Peristiwa-peristiwa diatas adalah ragam fenomena yang terjadi di dalam kurun waktu 2 minggu awal ramadan. Kemudian di 2 minggu sisanya masyarakat cukup dikejutkan dengan adanya sebuah gejolak politik mengenai wacana dari penundaan pemilu yang dicetuskan oleh beberapa elite politik.

Walau masih berbentuk wacana akan tetapi secara tidak langsung wacana itu telah mencederai amanat reformasi yang telah terjadi. Dikutip dari bbc.com dipaparkan oleh pengamat politik bahwa alasan penundaan pemilu 2024 tak mendasar dan dituding memuat motivasi elite mengamankan proyek infrastruktur. Dengan dibungkus oleh alasan kondisi covid-19 dan anggaran pemilu yang cukup mahal seakan-akan membuat alasan paling manjur untuk melunakan masyarakat.

Dengan gejolak politik ini publik seakan-akan menjadikan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Didukung dengan adanya beberapa tokoh publik yang mengeluarkan statement --- statementnya membuat seakan-akan wacana ini hanya bentuk isu yang tidak jelas.

Mau bagaimanapun juga aksi demonstrasi wajar dilakukan di negeri demokrasi ini. Walaupun wacana penundaan pemilu realisasinya minim akan tetapi di dalam politik semua pasti bisa terjadi. Banyak pihak yang menilai bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dalam menanggapi wacana ini percuma dan menjelekan mahasiswa itu sendiri secara tidak langsung publik juga ikut kritis. Namun, bagaimanapun juga ketika mahasiswa turun kejalan terdapat juga bekal kajian. Tiada lain kajian tersebut merupakan salah satu bentuk aspirasi di dalam menjamin kebijakan pemerintah mengenai ketaatan nya kepada konstitusi.

Wacana penundaan pemilu ini juga merembet kepada pembangunan IKN. Di dalam ranah ini masyarakat terutama kaum intelektual memiliki dugaan bahwasanya rencana ini adalah akal-akalan rezim dalam melanggengkan wacana penundaan pemilu. Apapun itu pemilu tidaklah mungkin akan ditunda dan pembangunan IKN juga perlu ditinjau kembali. Peninjau kembali disini merupakan sebuah bentuk untuk penjaminan keberlangsungan masyarakat adat yang ada di Penajam Paser Utara. Dikarenakan pembangunan IKN ini menurut beberapa sumber masih mengalami kecacatan prosedur dan terkesan hanya menguntungkan pihak tertentu saja.

Dari beragam isu dan peristiwa di atas adalah bentuk dari keberkahan ramadhan di tahun 2022 ini. Keberkahan itu merupakan berkah yang berbentuk bangkitnya kembali kekritisan masyarakat dari beberapa elemen untuk menyingkapi dinamika bangsa ini. Walaupun demikian ada salah satu korban yaitu mahasiswa yang pergerakanya terpecah menjadi 2. Ada yang bergerak melalui aksi dan ada yang bergerak juga melalui diplomasi.

Dari situlah tercetuslah Partai Mahasiswa Indonesia. Entah bagaimana partai ini bisa muncul dan terdaftar di dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI itu bernomor M.HH-5.AH.11.01 Tahun 2022 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Kristen Indonesia 1945 menjadi Partai Mahasiswa Indonesia. Keberadaan partai ini cukup mendapatkan beragam penolakan di kalangan intelektual.

Penolakan karena adanya resiko ditunggangi partai politik dan merusak independensi perjuangan menjadi salah satu bomber utama di dalam menolak keberadaan partai ini. Dengan ini framing buruk menjadikan sebuah alat penghancur sitra mahasiswa. Mau bagaimanapun juga mahasiswa akan tetap menjadi kaum kritis dan terpelajar. Kondisi ini ada juga yang menganggap sebuah rencana untuk meruntuhkan gerakan mahasiswa itu sendiri.

Ramadhan 1443 Hijriyah pada tahun 2022 ini cukup berbeda dari sebelumnya. Dinamika pergolakan yang terjadi bukanlah hal yang sepele. Sebagai kaum terpelajar dan masyarakat yang cerdas maka semua pihak yang menjadi korban dan memperjuangkan harus memiliki sebuah rasa solidaritas. Kebutuhan solidaritas ini merupakan salah satu faktor paling penting di dalam menghindari resiko pemecah belahan kehidupan bernegara di negeri yang baru mengalami pemulihan dari covid-19 ini. Harapan kuat akan selalu mengalir kepada para masyarakat yang terus memperjuangkan kesejahteraan di negeri ini. Mau bagaimanapun juga perjuangan rakyat tidak akan mati dan rezim penguasa tidak akan pernah bisa mengalahkan rakyat. Hidupkanlah semarak perjuangan ini walaupun kondisinya ramadhan perjuangan untuk rakyat pasti akan mendapat keberkahan tersendiri bagi masyarakat yang meyakininya.

Referensi

Aprilianto, T. (2022, April 8). Relasionalisme Penilaian pada Polemik Keberadaan Spanduk "Save Wadas" pada Ceramah Tarawih di Masjid Kampus UGM. Retrieved April 5, 2022, from https://www.kompasiana.com/20_tedyaprilianto3560/624fa44992cb5a66d8793de3/relasionalisme-penilaian-pada-polemik-keberadaan-spanduk-save-wadas-pada-ceramah-tarawih-di-masjid-kampus-ugm?page=2&page_images=1

Bergerak, A. R. (2022). Rilis Media Rakyat Menggugat : Lawan Oligarki,Bangun Dewan Rakyat Berkeadilan. Yogjakarta: Instagram Gejayan Memanggil. Retrieved from https://www.instagram.com/p/CcmeamLr3Po/

INDONESIA, B. N. (2022, April 25). Partai Mahasiswa Indonesia: Ditolak para kelompok mahasiswa, 'mengkhianati perjuangan teman-teman' dan 'rentan ditunggangi' kepentingan politik.

Jateng, T. D. (10, April 2022). Ceramah di Masjid UGM: Ganjar Disambut Poster Wadas, Anies Dielukan Presiden.

Kompas.Com. (2022, April 26). Partai Mahasiswa Indonesia Dinilai Mengancam Gerakan Mahasiswa. Jakarta.

NEWS, B. (2022, Maret 1). Penundaan Pemilu 2024: Seruan kalangan elit politik, apakah mungkin terealisasi?

news, T. (2021, April 9). Panduan Beribadah Puasa Ramadan 2021 serta Tata Cara Salat Tarawih dan Witir di Rumah-Masjid.

Sleman, H. M. (2022, April 21). Kajian Rakyat Tersiksa Oligarki Berkuasa. Retrieved April 19, 2022, from https://drive.google.com/file/d/1hl9PpuDjvBSJnqC3F62j27hO5Fs6GPOs/view

Wahyudi, N. A. (2022, April 6). Ramadan Hari Ketiga, Pedagang Laporkan Harga Bahan Pokok Melesat. Retrieved Mei 4, 2022, from https://ekonomi.bisnis.com/read/20220406/12/1519677/ramadan-hari-ketiga-pedagang-laporkan-harga-bahan-pokok-melesat

Warta.Ekonomi.co.id. (8, April 2022). Malang Betul Ganjar Pranowo, Ceramah di Masjid UGM, Ditunjukkan Spanduk 'Save Wadas': Saya Sangat...

n.d. IKN Nusantara: 'Anak-anak saya mau tinggal di mana', suku asli yang merasa dilewatkan ketika Presiden Joko Widodo berkemah. Accessed 4 19, 2022. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-60739196.

Lestari, Giarti Ibnu. 2022. Nasib Kesenian dan Kebudayaan Kaltim Terancam dari Budaya Modern yang Dibawa IKN. 3. Accessed 4 19, 2022. https://kaltimkece.id/warta/samarinda/nasib-keseniandan-kebudayaan-kaltim-terancam-dari-budaya-modern-yang-dibawa-ikn.

2022. Pemindahan Ibu Kota Negara yang Mengundang Penolakan dari Berbagai Pihak. Accessed 04 19, 2022. https://ngertihukum.id/pemindahan-ibu-kota-negara-yang-mengundang-penolakan-dariberbagai-pihak/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun