Hasil penelitian oleh Suwardi & Navia (2015) mengungkapkan di Hutan Rawa Gambut Desa Teluk Bakung terdapat 4 spesies kantong semar, yakni N. ampullaria, N. bicalcarata, N. gracilis, dan N. rafflesiana. Kawasan ini sangat baik bagi pertumbuhan kantong semar, namun tanah di lahan ini rentan terhadap kerusakan. Jenis kantong semar yang didapatkan pada kawasan tersebut tergolong dalam kategori rendah.
Hasil penelitian oleh Arwindo et al. (2022) di Bukit Bentuang Dusun Punti Tapau Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau menunjukkan bahwa ada 5 spesies kantong semar, yakni N. ampullaria, N. gracilis, N. mirabilis, N. reinwardtiana, dan N. x trichocarpa. Kawasan ini memiliki kondisi alam yang mendukung kehidupan kantong semar, namun kebiasaan masyarakat sekitar yang hidup secara nomaden dengan membuka lahan baru mengancam habitat kantong semar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui persebaran kantong semar agar tidak terjadi kepunahan pada jenis yang telah ditemukan.
Hasil penelitian yang didapatkan di Hutan Desa Padang Tikar 1 Kabupaten Kubu Raya oleh Selfiany et al. (2022) mengungkapkan 2 spesies kantong semar, yakni N. ampullaria & N. bicalcarata. Hal ini disebabkan karena pada kawasan ini mengalami kerusakan hutan akibat dari penebangan pohon secara liar sehingga keanekaragaman jenis kantong semar mengalami penurunan. Kualitas hutan juga menjadi salah parameter yang mendukung pertumbuhan kantong semar.
Hasil penelitian di Bukit Sebomban Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau oleh Apriyanto et al. (2021) mengungkapkan 3 spesies kantong semar meliputi N. ampullaria, N. mirabilis, dan N. gracilis. Wilayah ini memiliki kondisi iklim yang cocok bagi pertumbuhan jenis kantong semar terutama pada jenis N. ampullaria. Namun, keberadaan N. gracilis terancam oleh kegiatan penggalian lahan untuk pertanian dan perkebunan yang dilakukan oleh penduduk lokal. Oleh karena itu, perlindungan terhadap habitat alami N. gracilis perlu ditingkatkan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Hasil penelitian oleh Baloari et al. (2013) di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak mengungkapkan 3 spesies kantong semar meliputi N. mirabilis, N. ampullaria, dan N. gracilis. Keterbatasan jumlah kantong semar di kawasan tersebut disebabkan oleh aktivitas masyarakat lokal yang menggunakan hutan Gunung Semahung untuk kegiatan perkebunan dan ladang yang berpindah sehingga membakar lahan.
Kabupaten Sambas oleh Yuniarty et al. (2020) menunjukkan bahwa ditemukan 5 spesies kantong semar meliputi Nepenthes mirabilis, N. gracilis, N. ampullaria, N. neglecta, dan N. x hookeriana. Kebun Raya Sambas yang berperan sebagai hutan konservasi membuat kantong semar tumbuh dengan baik karena terhindar dari aktivitas manusia yang memiliki kebiasaan merusak alam. Namun, tidak menutup kemungkinan jika kedepannya akan terjadi penambahan ataupun kepunahan jenis pada salah satu atau lebih jenis kantong semar pada lokasi ini.
Hasil penelitian di Wilayah Hutan Tanaman Industri PT. Bhatara Alam Lestari Kabupaten Mempawah oleh Septiani et al. (2018) ditemukan 7 spesies kantong semar yang meliputi N. ampullaria, N. rafflesiana, N. pilosa, N. reinwardtiana, N. xneglecta, N. bicalcarata, dan N. hirsuta. Lokasi yang berstatus sebagai hutan produksi yang seharusnya mengganggu pertumbuhan kantong semar, namun  pada kenyataannya penelitian ini mengungkapkan bahwa kondisi lingkungan masih mendukung pertumbuhan kantong semar sehingga jumlah individu pada tiap jenis yang ditemukan melimpah dan tersebar dengan merata di setiap plot pengamatan. Tingkat kompetisi rendah di setiap kelompok menyebabkan pertumbuhan semua jenis kantong semar di lokasi tersebut tumbuh dengan baik.
Berdasarkan hasil review yang dilakukan, maka diketahui bahwa N. ampullaria memiliki sebaran paling banyak yang terdapat pada 9 wilayah di Kalimantan Barat diikuti dengan jenis lain N. gracilis, N. mirabilis, N. bicalcarata, N. rafflesiana, N. x hookeriana, N. cantleyii, N. albomarginata, N. reinwardtiana, N. x trichocarpa, N. x neglata, N. pilosa dan N. hirsuta. Faktor-faktor lingkungan yang secara umum mendukung pertumbuhan kantong semar yakni temperatur udara, pH tanah, kelembaban udara, intensitas cahaya, dan temperatur tanah. Berdasarkan data yang dikumpulkan terdapat rata-rata pertumbuhan kantong semar tumbuh dengan baik dengan kondisi lingkungan yang memiliki kisaran temperatur tanah sebesar 24,2-30,6C, kelembaban udara sebesar 69,7-88,5%, intensitas cahaya sebesar 537,2-1416,6 Lux, pH tanah kisaran 4,6-7, dan temperatur udara 1035C. Kondisi lingkungan dengan parameter abiotik tersebut sejalan dengan kondisi hutan tropis di Kalimantan Barat (Baloari et al., 2013).
Berdasarkan penelitian Vincent et al. (2020) Â mengidentifikasi beberapa jenis tumbuhan kantong semar (Nepenthes spp.) yang tumbuh di lahan gambut Bukit Bentuang, Dusun Punti Tapau, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Jenisjenis yang ditemukan antara lain N. ampullaria, N. mirabilis, N. gracilis, N. reinwardtiana, dan N. x trichocarpa. Masing-masing spesies memiliki ciri morfologi yang khas, seperti bentuk, warna, dan struktur kantong. Adapun karakteristik dari tumbuhan kantong semar N. ampullaria, yaitu perangkap berbentuk jorong, berwarna hijau dengan motif garis-garis merah. Bagian tutupnya terbelah dan lonjong. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.0, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. mirabilis Kantong variatif, warna hijau kekuningan dengan bintik merah, daun panjang dan sempit, sangat toleran terhadap berbagai kondisi lingkungan. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.0-5.0, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. gracilis Perangkap berbentuk jorong, berwarna hijau dengan motif garis-garis merah. Bagian tutupnya terbelah dan lonjong. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.0, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. reinwardtiana Karakteristik campuran dari kedua spesies induk, biasanya kantong lebih kecil dari N. gracilis, dengan warna dan pola. bervariasi. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.0-5.0, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. x trichocarpa kantong bawah lebih bulat dan kantong atas lebih memanjang, Warna bervariasi. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.0-5.0, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi.Â
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rinny, Iswan dan Ratna (2020) Mengatakan pada wilayah Kebun Raya Sambas, Kalimantan Barat, terdapat beragam spesies kantong semar atau Nepenthes spp. yang tumbuh liar. Penelitian ini mengidentifikasi 5 jenis Nepenthes spp. yaitu N. mirabilis, N. gracilis, N. ampullaria, N. xneglecta, dan N. xhookeriana. Masing-masing spesies mempunyai ciri morfologi yang khas, seperti bentuk, warna, dan ukuran kantong yang bervariasi. Adapun karakteristik dari tumbuhan kantong semar N. mirabilis yaitu Kantong variatif, warna hijau kekuningan dengan bintik merahdaun panjang dan sempit, sangat toleran terhadap berbagai kondisi lingkungan. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 5.0, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. gracilis Kantong panjang dan ramping, warna hijau hingga coklat kemerahan dengan bintik gelap, daun sempit dan panjang. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.2, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. ampullaria Perangkap berbentuk jorong, berwarna hijau dengan motif garis-garis merah. Bagian tutupnya terbelah dan lonjong. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.0, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. xneglecta Karakteristik campuran dari kedua spesies induk, biasanya kantong lebih kecil dari N. gracilis, dengan warna dan pola bervariasi. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.7, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. xhookeriana. Kantong menengah, sering dengan bentuk dan warna yang merupakan campuran dari kedua spesies induk, warna bisa bervariasi dari hijau hingga merah. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.5, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Waironius, Rafdinal dan Masnur (2017) di Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) PT. Muara Sungai Landak, sebuah hutan rawa gambut bekas lokasi deforestasi, mengidentifikasi tiga jenis kantong semar (Nepenthes spp.), yaitu N. ampullaria, N. bicalcarata, dan N. rafflesiana. Meski hanya ditemukan tiga jenis, keanekaragaman kantong semar di kawasan ini tergolong rendah dengan nilai indeks dominasi, keanekaragaman, dan kemerataan yang menunjukkan adanya spesies yang mendominasi dan persebaran individu yang tidak seimbang. Adapun karakteristik dari tumbuhan kantong semar N. ampullaria kantong berbentuk bulat pendek dengan warna hijau dan bercak merah. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.0, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. N. bicalcarata Memiliki kantong besar dengan dua taring di bawah peristoma, bervariasi dari hijau hingga merah, dan berkembang dengan daun panjang. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.5, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi dan sinar matahari tidak langsung. N. rafflesiana kantong besar dengan dua taring di bawah peristoma, bervariasi dari hijau hingga merah, dan berkembang dengan daun panjang. Ditemukan pada kondisi tanah dengan pH 4.5, memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi. (Waironius et al, 2017)