"Kamu nggak usah terlalu khawatir," jawab Wati sambil menatapnya penuh keyakinan. "Kamu ini sudah kerja sepenuh hati. Tuhan pasti kasih jalan."
Malam itu, di bawah sinar lampu minyak, mereka berdua duduk bersama membicarakan rencana. Meski medan menuju kantor TPP keesokan harinya tak kalah berat---jalan berlumpur dan sungai yang harus disebrangi lagi---Mujiono bertekad untuk memperjuangkan dua hal: sertifikasinya dan masa depan desa yang ia cintai.
Bagi Mujiono, setiap langkah kakinya yang menembus lumpur adalah bukti perjuangan, dan setiap tetes keringatnya adalah doa bagi harapan baru.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI