Mohon tunggu...
Luthfi Pramudia 20107030026
Luthfi Pramudia 20107030026 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SUNAN KALIJAGA

Halo saya Luthfi Pramudia Iqbal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengintip Perjalanan dan Ajaran Syiah!

19 Mei 2024   13:09 Diperbarui: 19 Mei 2024   13:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: cahayaislam.id

Syiah adalah salah satu dari dua cabang utama Islam, yang lainnya adalah Sunni. Istilah "Syiah" berasal dari kata Arab " " (Shatu Al), yang berarti "pengikut Ali" atau "partai Ali." Umat Syiah meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad, adalah penerus yang sah atas kepemimpinan umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad.

Sejarah Awal Syiah

Syiah muncul dari perselisihan mengenai suksesi kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 M. Golongan Syiah meyakini bahwa Nabi Muhammad telah menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penerusnya di Ghadir Khumm. Namun, sekelompok besar Muslim memilih Abu Bakar, sahabat dekat Nabi, sebagai khalifah pertama, yang menyebabkan perpecahan yang akhirnya berkembang menjadi dua aliran utama dalam Islam: Sunni dan Syiah.

Perkembangan Golongan Syiah

Awal Mula Perpecahan

Pasca-Wafatnya Nabi Muhammad: Perkembangan Syiah dimulai setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 M. Perpecahan antara kaum Muslimin terjadi mengenai siapa yang seharusnya menjadi penerus Nabi. Kaum yang kemudian dikenal sebagai Syiah meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad, adalah penerus yang sah.

Pertempuran Karbala (680 M): Peristiwa ini merupakan titik balik penting dalam sejarah Syiah. Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad, terbunuh dalam pertempuran melawan pasukan Yazid bin Muawiyah. Kematian Husein di Karbala menjadi simbol pengorbanan dan ketidakadilan, serta memperkuat identitas Syiah.

Periode Imam Imam

12 Imam: Mayoritas Syiah, yang dikenal sebagai Syiah Dua Belas Imam (Imamiyah), meyakini bahwa ada dua belas imam yang dipilih secara ilahi untuk memimpin umat Islam. Imam pertama adalah Ali bin Abi Thalib, dan yang terakhir adalah Muhammad al-Mahdi, yang diyakini masih hidup dalam kegaiban dan akan kembali sebagai Mahdi yang dijanjikan.

Perkembangan Berbagai Negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun