Mohon tunggu...
Nita Triutami
Nita Triutami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PG-PAUD Universitas Negeri Surabaya

Seorang Mahasiswi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permainan Simbolik dapat Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Sosial pada Anak Usia Dini

10 April 2022   04:09 Diperbarui: 10 April 2022   05:20 4237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu karakteristik anak usia dini adalah memiliki imajinasi atau fantasi yang tinggi dapat diartikan bahwa anak-anak paling suka untuk bermain berpura-pura atau yang disebut dengan permainan simbolik karena bermain pura-pura sangat mengasyikkan bagi anak dan juga efektif dalam mendukung kesiapan anak untuk sekolah.

Permainan simbolik merupakan salah satu kegiatan bermain yang muncul pada usia pra operasional (2-7 tahun) ditandai dengan bermain dengan menggunakan benda, menggunakan benda sebagai fungsi lain, memanipulasi benda, dan bermain pura-pura. 

Bermain simbolik juga dapat dikatakan sebagai bermain peran karena anak-anak menggunakan objek sebagai properti atau mengambil peran lain daripada menjadi seorang anak-anak. 

Contohnya yaitu anak berpura-pura atau berperan menjadi seorang kasir pelayan toko yang menjual beberapa mainan kemudian anak menghitung dan menjumlah harga barang tersebut menggunakan mesin dan melakukan interaksi sosial dengan temannya.

Menurut Jean Piaget, salah satu tahapan bermain adalah permainan simbolik. Permainan simbolik ini sangat memberikan pengaruh penting untuk mendukung kemampuan kognitif pada anak karena selama bermain simbolik, anak mengembangkan keterampilan yang akan diperlukan di masa depan baik secara akademis maupun sosial. 

Kemudian Lev Vygotsky juga mengatakan bahwa permainan simbolik dapat mempengaruhi perkembangan kesehatan anak dengan cara anak-anak mengatasi impulsifnya dan mengembangkan perilaku berpikirnya sejak dini. Berikut ini penjelasan mengenai kemampuan anak yang dapat timbul dalam bermain simbolik berdasarkan pengamatan pada gambar tersebut, yaitu :

1. Kemampuan Berfikir 

Pada hasil pengamatan dari permainan simbolik anak dapat mengembangkan kemampuan berfikir atau kognitifnya ditunjukkan dengan anak bermain pura-pura menjadi kasir pelayan toko, anak dapat mengenal simbol penjumlahan dan angka pada mesin kalkulator yang dimainkan tersebut pada saat menghitung harga jumlah barang mainan yang temannya beli. Kemudian anak juga menganggap benda kalkulator sebagai media telephone untuk menghubungi teman yang lain agar dapat belanja.

2. Kemampuan Sosial

Pada hasil pengamatan dari permainan simbolik anak juga dapat mengembangkan kemampuan sosial nya dengan teman lawan jenisnya ditunjukkan dengan anak berperan menjadi seorang kasir pelayan toko pada saat anak menghitung jumlah barang-barang mainan yang temannya beli anak tersebut menjalin interaksi sosial dengan teman lawan jenisnya seperti bertanya “apa ada barang yang ingin dibeli lagi” kemudian teman lawan jenisnya pun menjawab “sudah cukup”.

Oleh karena itu, para orang tua harus memberikan stimulasi kepada anak usia dini agar dapat melakukan permainan simbolik atau permainan berpura-pura karena permainan tersebut sangat memberikan dampak positif bagi anak untuk meningkatkan beberapa aspek perkembangannya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun