Dari https://b194ly.wordpress.com/2015/07/22/rawon-exotically-testing-your-destiny/
Tulisan ini cuma tinjauan santai di sore hari, semoga tidak menimbulkan sensasi dan gejolak yang tidak penting.
Menurut entri di Wikipedia keluwek, yang merupakan bumbu utama rawon, makanan yang merupakan salah satu ikon kuliner Jawa Timur - pada bentuk mentahnya mengandung hidrogen sianida. Namun setelah proses tertentu yang tidak disebutkan, keluwek yang sampai ke kita sudah aman untuk dimakan.
Â
Yang saya tahu dari film, sianida itu racun yang merupakan bekal standar untuk para mata-mata. Sebagai usaha melindungi identitas dan informasi sensiftif yang dimilikinya bila tertangkap, mereka akan menelan pil sianida yang akan mengakibatkan mati secara instan. Bagaimana dengan hidrogen sianida?
Awalnya saya hanya googling tentang nama latin keluwek, sebuah komponen utama rawon yang menyebabkan kuahnya berwarna gelap dan beraroma khas. Ternyata keluwek memiliki nama latin Pangium Edule dari Wikipedia.
Beberapa ulasan tentang keluwek pernah ada di Kompasiana, yang terbaru yang saya temukan adalah ini:
Artikel itu menjelaskan juga tentang racun dalam keluwek mentah dan memberikan penjelasan tentang proses de-racun-isasi keluwek sehingga beberapa dari kita bisa menetapkan rawon sebagai salah satu makanan favorit.
Tapi saya masih belum yakin.
Fokus tulisan adalah tentang 2-hal:
- Kalau memang keluwek beracun, maka sejarah masakan rawon ini pasti memiliki sepenggal cerita tragedi.
Di suatu masa di awal sejarah dulu pasti pernah mencoba keluwek dalam bentuk mentahnya. Apa yang terjadi dengannya? Langsung matikah ia? Lantas, apa yang dipikirkan orang-orang jaman dahulu itu, sehingga dari buah beracun bisa menjadi makanan khas Jawa Timur.Â
Apakah di jaman animisme Jawa kuno dulu, makanan ini adalah makanan khusus yang dihidangkan untuk calon korban persembahan buat para Dewa - supaya mati dulu lantas baru dilempar ke dalam kawah atau dibenamkan ke laut?
- Kalau memang keluwek beracun, lantas siapa yang menjamin bahwa proses de-racun-isasi keluwek telah dilakukan melalui suatu bakuan tertentu sehingga memang keluwek aman buat dijadikan bumbu masak.Â
Lantas, orang macam apa yang punya ide nekat untuk membuat suatu masakan dengan bahan dasar yang berpotensi mematikan? Sedan dalam situasi seperti apakah dia pada waktu itu, dan dalam kondisi mental seperti apa?
Dari saya, mungkin cukup dulu sampai disini.Â