Mohon tunggu...
Ali Soegiharto
Ali Soegiharto Mohon Tunggu... Insinyur - Menjelang Senja

warga bangsa Indonesia, bukan orang penting, lahir di DCI Jakarta, lewat setengah abad yang lalu, puluhan tahun hilir mudik di Jabodetabek, sedang cemas menanti waktu, kapan semua ini berakhir.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hubungan Rawon, Keluwek dan Sianida

17 Agustus 2015   16:50 Diperbarui: 17 Agustus 2015   16:50 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di suatu masa di awal sejarah dulu pasti pernah mencoba keluwek dalam bentuk mentahnya. Apa yang terjadi dengannya? Langsung matikah ia? Lantas, apa yang dipikirkan orang-orang jaman dahulu itu, sehingga dari buah beracun bisa menjadi makanan khas Jawa Timur. 

Apakah di jaman animisme Jawa kuno dulu, makanan ini adalah makanan khusus yang dihidangkan untuk calon korban persembahan buat para Dewa - supaya mati dulu lantas baru dilempar ke dalam kawah atau dibenamkan ke laut?

  • Kalau memang keluwek beracun, lantas siapa yang menjamin bahwa proses de-racun-isasi keluwek telah dilakukan melalui suatu bakuan tertentu sehingga memang keluwek aman buat dijadikan bumbu masak. 

Lantas, orang macam apa yang punya ide nekat untuk membuat suatu masakan dengan bahan dasar yang berpotensi mematikan? Sedan dalam situasi seperti apakah dia pada waktu itu, dan dalam kondisi mental seperti apa?

Dari saya, mungkin cukup dulu sampai disini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun