Yang terpenting aku akan tetap terus berusaha dan berjuagn untuk masa depanku tentunya. Ya, kembali ke masalah flashdisk yang hilang misterius dan aneh serta membingungkan. Aku merasa setelah aku menuangkannya ke dalam tulisan ini, semuanya sudah mulai terasa ringan dan tak lagi menyedihkan, tapi ya tetap saja yang namanya barang berharga harus ditemukan. Dengan bentuk yang sebenarnya cukup besar dari flashdisk pada umumnya ditambah dengan warna yang sangat mudah ditemukan dan kontras dengan keadaan sekitar (putih), aku masih bingung kemana flashdisk itu sebenarnya pergi.
Tak mungkin ia berjalan sendiri. Aku masih tetap membayangkan letak dari flashdisk itu yang tepat ada di meja belajarku dan tidak terusik kecuali aku menggunakannya. Aku bertanya-tanya kenapa bisa hilang begitu saja. Apakah ini akan menjadi kisah detektif layaknya anime action atau layaknya anime romance yang bak mencari pasangan hilang? Apakah ini bisa menjadi kisah USB-chan yang pergi entah kemana? Hahaha... tak mungkin, tapi jika dijadikan kasus layaknya detektif, mungkini akan lebih cocok. Ya, dengan kisah yang dimulai dengan pencarian, analisa logika, observasi TKP, dan lain sebagainya. Mungkin saja genre detektif akan lebih masuk akal dengan apa yang terjadi saat ini.
Tiga hari sudah ku mencari dimana keberadaan flashdisk yang entah kemana hilangnya. Dibalut kesedihan yang cukup lucu karena aku belum pernah sesedih ini ketika kehilangan suatu barang, padahal kan Cuma flashdisk. Tapi tetap saja flashdisk yang ini hilangnya cukup membuat panik dan galau. Agak aneh memang bagaimana flashdisk yang ku punya itu hilang sirna di meja belajarku ini. Banyak spekulasi yang aku coba ramalkan di dalam pikiran yang mumet ini dan sempat membuatku sakit kepala serta nafsu makan ku sedikit berkurang. Ini sebenarnya sudah gawat bagi kesehatanku, tapi aku menolak lesu karena masih waras dan pencarian ini harus menggunakan tenaga yang cukup dan terjaga dengan baik. Ya, itu aja dulu. Setelah ini mungkin aku akan kemukakan beberapa spekulasi tadi. Jadi, Ciao.
Hari ke-5
Ya, kembali dengan rutinitas yang sama dan monoton, ditambah lagi kaki ini pegal karena dua hari terakhir aku melakukan lari dua kilometer di pagi hari. Ya, aku ga akan berekspektasi banyak tentang hari ini. Flashdisk tetap jadi masalah meski aku sudah mulai mencoba melupakan dan menutup asa untuk pencariannya. Aku memutuskan untuk pulang ke kampung kakek karena ingin mencari udara segar dan suasana tenang yang nyaman sendirian.
Biasalah ya, namanya juga hiruk pikuk perkotaan yang cukup bising dan memekakkan telinga. Pagi ini aku mencoba melakukan larian memutari komplek perumahan saja karena kakiku sudah cukup pegal untuk mencoba lagi larian jauh. Ya aku mengosongkan pikiran tentang flashdisk yang sudah aku anggap lenyap yang mustahil aku temukan. Aku mengalihkan juga pikiranku dengan melanjutkan tontonan anime yang belum ku selesaikan, walaupun ya bakal bertambah sedih karena udah selesai nonton dan bakal teringat terus di pikiranku.
Tidak banyak ekspektasiku hari ini, aku hanya berharap mendapat kedamaian dan ketenangan di hari ini dan juga bagi keluargaku. Aku pun bersiap untuk melakukan perjalanan menuju ke kampung sendiri dengan motor keluaran 14 tahun lalu, motor gigi yang bakal menambah pegalnya kakiku terutama di bagian pergelangan kaki. Aku mengambil tas yang biasa ku bawa bepergian yang hanya seukuran laptop. Tapi aku nekat membawanya dengan satu set pakaian dan beberapa keperluan yang cukup memberatkan. Alhasil, aku sangat kewalahan menyandangnya selama perjalanan. Kembali lagi ke persiapan yang sedang aku lakukan, sudah dirasa cukup semuanya untuk dibawa, aku merapikan letak barang yang ada di dalam tas dan tiba-tiba... aku merasakan ada sesuatu yang keras di dalam saku tasku tadi. Aku merasa itu adalah flashdisk ku, akupun mencoba meraba dari luar dan aku bertambah yakin bahwa USB-chan ada di dalam... eh flashdisk ku maksudnya.
Dan? Hasilnya? BOOM BOOM MAGNIFICO... AKHIRNYA FLASHDISKÂ KU KETEMU.. padahal aku sudah mencarinya di tas itu, tapi kenapa aku tidak sampai kepikiran untuk meraba saku tas itu. Memang sebuah cerita yang cukup lucu bagiku dan juga memberiku pelajaran. Ya segitu aja dulu ya, besok sambung. Ciao.
Hari ke- sekian...
Setelah aku menemukan flashdisk ku yang hilang bak ditelan bumi dibenamkan tanah, aku mencoba mengambil hikmah dari kejadian unik ini. Dari kejadian ini aku meyakini bahwa tuhan itu mendengar apa yang kita keluhkan, mungkin hasilnya tidak langsung kita dapatkan ketika kita baru saja memintanya, tapi ia akan menghadirkan skenario terbaik hingga ketika kamu mendapatkannya, kamu merasa puas dan bahagia. Ciao.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H