Mohon tunggu...
Ni Made Aprelia Merti Dewi
Ni Made Aprelia Merti Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tidak Semua Harus Sempurna Cukup Menjadi Versi Terbaik Dari Diri Kita Sendiri

Hallo, stay happy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Para Dewa dan Pitara Kembali ke Surga Saat Hari Raya Kuningan

19 November 2021   15:45 Diperbarui: 19 November 2021   15:57 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada saat perayaan hari raya Kuningan umat Hindu biasanya harus selesai pada pukul 12 siang atau adanya syarat agar pelaksanaan upacara hari raya Kuningan dimulai sejak dini hari sampai siang hari saja. Alasan mengapa adanya hal tersebut disebabkan oleh energi alam semesta seperti Panca Mahabhuta yang terdiri dari Pertiwi, Apah, Bayu, Teja serta Akasa yang bangkit mulai dini hari hingga menuju puncaknya yaitu pada bajeng surya atau disebut juga dengan saat tengah hari. 

Biasanya dengan lewatnya bajeng surya tesebut lalu adanya masa pralina atau disebut juga dengan pengembalian ke asalnya serta dapat juga dikatakan sebagai asa dimana saat masa itu adanya energi alam semesta akan berkurang dan juga pada saat sang hyang surya mesineb atau dikenal juga saat kondisi malam hari merupakan saatnya untuk beristirahat istilah ini dikenal dengan tamasika kala. Lalu mengapa para dewa dan pitara atau leluhur dikatakan kembali ke surga pada hari raya Kuningan? 

Seperti penjelasan diatas bahwa pada saat hari raya kuningan pelaksanaan upacara serta persembhyangan dalam rangkaian upacara hari raya Kuningan, dilakukan hanya setengah hari saja atau sampai siang hari sebelum jam 12 siang rangkaian pelaksanaan upacara hari raya Kuningan harus sudah berakhir atau selesai. 

Hal ini dikerenakan bahwa sebelum siang hari energi alam semesta diyakini seperti Panca Mahabhuta tersebut mencapai klimak-nya dan juga setelah memasuki siang hari masa pralina dimana energi tersebut sudah kembali ketempat asalnya. Dengan diyakini hal tersebut maka para Pitara atau leluhur, bhatara serta para Dewa sudah kembali ke surga. Maka saat hari raya Kuningan ini dikatakan bahawa para dewa dan leluhur kembali ke surga. 

Perbedaan dari hari raya Galungan dan Kuningan dilihat berdasarkan dari segi filosofi, hari raya Kuningan dimaksudkan untuk merayakan saat para dewa-dewa dan leluhur atau pitara kembali kesurga setelah bertemu keturunannya. Karena hari raya Kuningan disebut sebagai para dewa dan leluhur kembali ke surga berbeda dengan hari raya Galungan yang dirayakan sebagai bentuk memperingati turunnya para dewa dan juga pitara atau leluhur ke bumi yaitu untuk menemui keturunannya. 

Perayaan hari raya Galungan dan Kuningan ini biasanya identik atau khas bagi umat Hindu untuk melakukan persembhyangan pada waktu pagi hari disetiap pura-pura dan juga merajan masing-masing. 

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dengan adanya banyak hari raya suci bagi umat Hindu khususnya umat Hindu di pulau Bali maka selain memberikan keindahan budaya, alam, tradisi serta adat dan istiadat yang dapat menarik para wisatawan untuk datang kepulau Bali karena memiliki nilai estetika sehingga para wisatawan dapat mengenal berbagai budaya di Bali lebih dekat lagi serta dapat memikat orang lain untuk datang ke pulau Bali lagi dan lagi. 

Sehingga dengan keindahan alam serta budaya yang dimiliki di pulau Bali yang dapat menarik wisatawan untuk datang, seperti hari raya Galungan dan Kuningan yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali serta dibarengi dengan beberapa tradisi-tradisi di daerah tertentu sehingga diharapkan hari raya ini dapat menarik wisatawan untuk datang ke pulau Bali apalagi di saat pandemi covid-19 ini agar dapat meningatkan perekonomian masyarakat di pulau Bali. 

Dengan demikian dapat kita sampaikan bahwa pada saat hari raya kuningan pelaksanaan upacaranya serta persembhyangan dalam rangkain hari raya Kuningan, dilakukan hanya setengah hari saja atau sampai siang hari sebelum jam 12 siang. Rangkaian pelaksanaan upacara hari raya Kuningan ini harus sudah berakhir atau selesai pada siang hari. 

Hal ini dikerenakan bahwa sebelum siang hari energi alam semesta diyakini seperti Panca Mahabhuta tersebut mencapai klimak-nya dan juga setelah memasuki siang hari masa pralina dimana energi tersebut sudah kembali ketempat asalnya. Dengan diyakini hal tersebut maka para Pitara atau leluhur, bhatara serta para Dewa sudah kembali ke surga. Maka saat hari raya Kuningan ini dikatakan bahawa para dewa dan leluhur kembali ke surga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun