Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membincang Fobia Buruk Rupa dan Embacang Buruk Kulit

6 Agustus 2024   22:39 Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:41 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang dengan kakofobia akan tersiksa di tengah orang, benda, atau tempat yang buruk atau jelek (Foto: iStockphoto/Tero Vesalainen)

Kemelekatan rasa takut dalam diri seseorang yang berpenampilan di bawah rata-rata pada akhirnya sering mengawali munculnya masalah baru dan, nahasnya, itu bisa menjadi masalah yang berat dan dalam jika tidak ditangani dengan baik.

Jadi, buang rasa takutmu. Sekalipun penampilanmu tidak menarik, selama otak dan keterampilan kamu memadai maka orang-orang akan melirik dan mencarimu. Lebih baik tampan atau cantik "dari dalam" daripada tampan atau cantik "di luar" saja. Kualitas isi lebih dicari daripada kualitas kover.

Jangan sesali jika dirimu buruk rupa (Gambar: shutterstock/luxorphoto)
Jangan sesali jika dirimu buruk rupa (Gambar: shutterstock/luxorphoto)

/3/

Kecuali, kita bertemu dengan orang yang mengidap kakofobia. Kita mesti menyelami ilmu "tahu diri" dan "sadar diri". Tahu diri bahwa kita buruk rupa, sadar diri bahwa tampang kita pas-pasan untuk bergaul dengan orang-orang perlente dan keren.

Jika bertemu dengan orang yang tidak menderita kakofobia, tetapi membenci orang bertampang jelek, santai saja. Tunjukkan saja sisi baik dari dalam diri kita. Biarkan mereka tahu bahwa tampang rupawan tidak menjamin seseorang otomatis menjadi budiman.

Sekarang, perhatikan sekitarmu. Adakah temanmu yang mengidap kakofobia? []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun