Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Peri[h]bahasa dan Rasa Marah

24 Juni 2024   13:31 Diperbarui: 25 Juni 2024   10:31 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengumbar marah (Sumber: peakpx.com)

Ketiga, memicu rasa sakit yang kronis. Apabila rasa marah tidak diungkapkan atau dipendam dalam hati, hal itu dapat menyebabkan ketegangan otot yang berujung pada rasa sakit kronis. Ketegangan otot yang berlangsung lama dapat memantik rasa sakit di berbagai bagian tubuh, terutama kepala, leher, dan bahu. Rasanya akan sangat tidak nyaman.

Keempat, memengaruhi sistem pencernaan. Ada hubungan dua arah antara otak dan sistem pencernaan. Ketika tubuh beradalam kondisi tegang akibat marah, otak dapat memengaruhi kontraksi otot dalam sistem pencernaan. Hal itu dapat menyebabkan gejala sembelit, mual, diare, dan sakit perut.

Itu risiko yang kita hadapi kalau terus-menerus marah.

Menikmati marah (Sumber: peakpx.com)
Menikmati marah (Sumber: peakpx.com)

Faedah Marah

Apakah marah ada faedahnya? Ya, ada. Pada hakikatnya rasa marah, seperti rasa sedih dan rasa takut, bagian dari emosi negatif. Tidak heran jika kemarahan berfaedah juga bagi kesehatan.

Apa manfaatnya?

Pertama, hati lebih lega. Ada orang yang setelah marah-marah merasa lega. Itu terjadi karena perasaan tidak nyaman dalam pikirannya tertumpahkan. Itu pula yang membuat hatinya plong, lega, atau malahan bahagia.

Kedua, hidup lebih terinspirasi. Ada orang yang setelah marah-marah justru terinspirasi untuk melawan atau menentang ketidakadilan yang memicu kemarahannya. Misalnya, diperlakukan tidak adil oleh atasan di tempat bekerja. Kamu melakukan perubahan, baik sikap maupun tutur kata, sehingga keberadaanmu tidak dipandang sebelah mata lagi.

Ketiga, jadi lebih jujur. Ada juga orang yang memilih marah-marah daripada misuh-misuh tidak jelas. Alasannya sederhana, ketika marah-marah ia akan mengutarakan unek-unek dengan leluasa, menyatakan keinginan dengan lebih jujur, dan menandaskan hal apa saja yang tidak disukai dengan terang-terangan.

Meskipun begitu, rasa marah tetap harus dikendalikan. 

Setajam-tajamnya pedang, masih jauh lebih tajam lidah manusia. Pedang hanya menyebabkan luka fisik, jadi bisa kita obati di mana-mana karena banyak fasilitas kesehatan bertebaran. Lidah manusia melukai batin, jadi sukar ditemukan obatnya. Tidak semua kota, apalagi desa, ada tempat praktik psikiater atau psikolog. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun