Maka, beri waktu bagi hatimu untuk menyerap semua rasa tidak percaya dirimu. Beri waktu bagi dirimu untuk mencoba hidup baru dengan melintasi jalan baru. Kamu ubah rasa cemburu di hatimu menjadi obat pahit penyulut semangat.
Kamu berhenti menyalahkan diri sendiri. Tiada guna mencari siapa yang salah, lebih berguna mencari jalan untuk bangkit dan bergerak. Ya, kamu bukan satu-satunya orang yang pernah melakukan kesalahan, jadi tidak ada yang istimewa dari kesalahan-kesalahanmu pada masa lalu. Ya, lebih baik memusatkan perhatian pada "jalan baru" yang membentang di hadapanmu.
Kamu minta dukungan dari orang-orang terdekat. Bebanmu memang berat. Sungguh berat. Alangkah baiknya apabila beban berat itu engkau agihkan atau bagikan kepada orang-orang terdekatmu. Biarkan mereka tahu siapa kamu saat ini, apa yang ingin kamu capai mulai saat ini, dan seperti apa bayangan dirimu pada hari-hari mendatang. Dan, kamu pasti terkejut ketika tahu betapa mereka mendukungmu sepenuh hati.
Kamu beranikan diri membangun jaringan pertemanan baru. Tidak ada yang perlu kamu takutkan. Terus mengeram di kamar tidak akan bisa mengubah kamu dari "orang yang terpuruk" berubah menjadi "orang yang tergerak". Datangi teman-teman lama kamu dan tetap menjaga tali persahabatan dengan mereka. Bangun jaringan pertemanan baru yang kamu anggap bisa mendukung apa yang hendak kaucapai sekarang.
Pendek kata, kamu kubur kedengkian yang selama ini merusak batinmu. Kamu menjadi "orang baru".
Tanpa banyak cincong, engkau mengubah jalan hidupmu. Ya, kamu menyadari bahwa Tuhan takkan mengubah nasibmu, kecuali kamu sendiri yang berusaha mengubah nasibmu. Jangan mau setali tiga uang dengan orang-orang madesu! [kp]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H