Bandingkan dengan seorang gembala sapi di Kompasiana, Felix Tani. Meski sesekali masih keteteran mencari padanan kata asing dalam bahasa Indonesia, ia tetap berjuang membudayakan penggunaan bahasa Indonesia.
Sosiolog yang sesekali menyamar jadi komedian itu akan berusaha menyerap kata asing sesuai dengan kaidah penyerapan. Serendipitas, Penemuan Pisang Goreng Pisang Pasir. Begitu caranya memulung kata serendipity ke dalam bahasa Indonesia.
Bayangkan andaikan reshuffle diganti dengan "perombakan kabinet". Saya yakin, ketika khalayak pembaca mengeja "perombakan kabinet" maka yang muncul di benak mereka pasti ada menteri yang diganti, digeser, atau diberhentikan. Kelar.
Bayangkan andaikan stunting ditukar dengan kata "tengkes". Mula-mula orang Indonesia mengeryit. Lalu pelan-pelan mencari arti kata "tengkes". Kemudian mereka akhirnya paham bahwa "tengkes" berarti 'tidak dapat tumbuh menjadi besar'. Lantas tertemukan varian kata lain yang semakna dengan stunting.
Bagaimana dengan childfree? Usahalah, Sobat. Cari padanannya. Manja banget, sih. [kp]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H