Barangkali kalian akan kebingungan apabila saya bertanya kepada kalian soal kardiomiopati takotsubo. Itu bisa terjadi karena kalian jarang mendengar atau membaca istilah yang berakar dari frasa takotsubo cardiomyopathy itu. Akan berbeda jikalau saya bertanya tentang patah hati. Saya percaya, kalian mengetahuinya. Malahan, boleh jadi kalian pernah mengalaminya.
Banyak di antara kita yang pernah merasa sakit tidak tepermanai gara-gara patah hati. Tidak peduli tua tidak peduli muda, patah hati bisa datang tiba-tiba. Tidak peduli sehat tidak peduli sakit, patah hati bisa saja melanda. Tidak peduli kalian perempuan atau laki-laki, kalian bisa dibekap patah hati. Ada yang bisa bangkit dari rasa sakit yang tak terkatakan, ada yang jatuh sejatuh-jatuhnya sehingga sadar saja susah apalagi tegak kembali.
Takotsubo kardiomiopati alias sindrom patah hati tidak sesederhana yang kita ketahui. Jika berada di hadapan orang yang sedang patah hati, kita mungkin bisa dengan enteng berkata "patah hati itu biasa". Bisa juga mengatakan "jika tidak ingin terluka, jangan coba-coba jatuh cinta". Boleh juga menyarankan trik "patah hati bisa diobati dengan jatuh hati lagi".
Rupa-rupa penghiburan pun bisa kita lakukan. Itu sah-sah saja. Akan tetapi, perasaan orang yang hatinya sedang patah tidak boleh kita abaikan. Terserah mau berkata apa saja. Hanya saja, kita perlu pula menyadari bahwa teguran atau hiburan malah bisa berubah menjadi positivitas toksik atau nasihat beracun. Alih-alih menyembuhkan, boleh jadi malah menyakitkan.
Jadi, berilah ruang bagi orang yang tengah patah hati untuk mencari cara penyembuhan untuk hatinya sendiri. Lebih daripada itu, patah hati tidak hanya berakar dari putus cinta. Gagal meraih apa yang diangan-angankan juga dapat memantik patah hati. Gagal memenuhi harapan orang yang kita kasihi pun bisa menyulut patah hati.
Nah, artikel ini hadir sebagai salah satu "jalan tikus" untuk mengatasi sindrom patah hati. Sebagai orang yang sering patah hati, artikel ini saya gubah dari perasan pengalaman.Â
Dengan sedikit bumbu hasil penelitian beberapa ahli, endapan pengalaman dan saripati riset itu saya agihkan kepada kalian yang sedang atau tengah berusaha mengobati patah hati.
Tidak usah berlama-lama, mari kita sisir tahapannya satu per satu.
Pertama, menangislah jika itu akan meringankan beban hati. Bahkan andaikan semua orang kompak menuding kalian sebagai orang yang cengeng, lemah, lembek, rapuh, atau payah, tidak usah peduli. Menangislah selagi kalian ingin menangis. Air mata emosional sangat berguna bagi kesehatan mental kita.