Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dewa Kipas Tumbang 0-3, Partai Kedua di Pos Ronda

22 Maret 2021   21:46 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:59 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, saya mendapat limpahan ide dan bisa menulis terpongan kaleng-kaleng. Tiga tulisan lahir gara-gara fenomena Dewa Kipas. Dua artikel terdahulu meraup rata-rata seribu pembaca. Lumayan untuk menambah pundi-pundi gagasan. Suatu ketika malah bisa menjadi cerita.

Terakhir, saya terkejut lantaran fenomena Dewa Kipas juga mengangkat citra pos ronda. Betapa tidak, kebiasaan meronda hampir susut di beberapa daerah. Poskamling, begitu nama pos ronda pada zaman Orba, kembali mendapat sorotan.

Barangkali setelah pertandingan persahabatan di siniar Deddy, pos ronda dapat menarik minat warga sebagai tempat wisata keamanan. Main catur, seruput kopi, dan bercanda hingga larut malam. Setidaknya, maling yang malang melintang akan jiper jika pos ronda ramai.

Lalu, terlintas ide konyol. Bagaimana gerangan jikalau partai kedua tarung catur antara Dewa Kipas dan Irene digelar di pos ronda? Ah, percuma. Kasihan Dadang Subur. Dia harus bisa menang dengan skor 4-0 untuk membalikkan keadaan. Semacam remontada.

Paling tidak, menang dengan skor 3-0. Biar mendapat waktu tambahan. lalu adu penalti. [kp]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun