Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Presiden Joan Laporta, Wajah Lama Plus Harapan Baru Barcelona

8 Maret 2021   06:39 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:48 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joan Laporta dan Pep Guardiola menenteng Piala Liga Champions (Foto: AFP/Josep Lago)

Ada dua peristiwa mengerikan dan menyedihkan yang sulit dilupakan oleh penggemar Barcelona. Pertama, "dikencingi" 8-2 oleh Bayern Muenchen pada 14 Agustus 2020. Kedua, dikangkangi 4-1 oleh PSG pada 16 Februari 2021 di kandang sendiri.

Kegemilangan Barcelona kontan sirna gara-gara dua kekalahan itu. Buntutnya panjang. Bos Barcelona, Josep Maria Bartomeu mengundurkan diri. Makin sesak dada penggemar Barcelona manakala mantan presiden klub terciduk polisi. Skandal Barcagate pun mengemuka.

Senin (08/3/2021) dinihari, Minggu malam waktu Barcelona, presiden baru terpilih. Joan Laporta. Raihan suara sosok ambisius yang pernah memimpin Barca pada periode 2003 dan 2007 itu unggul jauh dari dua pesaingnya. Ia meraup 19.293 atau sekisar 57,69% dari total suara.

Victor Font selaku penantang terkuat hanya meraup 10.404 suara (31,11%), sedangkan Toni Freixa hanya kebagian 3.347 suara (10,01%). Font maupun Freixa pun memberikan ucapan selamat bagi sang pemenang. Dua kandidat itu sama-sama mendoakan yang terbaik bagi Barcelona.

Hasil pemungutan suara Presiden Barcelona 2021 (Gambar: Twitter/@fcbarcelona_cat)
Hasil pemungutan suara Presiden Barcelona 2021 (Gambar: Twitter/@fcbarcelona_cat)

Dari pemain hingga mantan petinggi kompak memberikan suara

Pada pukul 15.15 (waktu Barcelona), mantan bos tiba di lokasi pemungutan suara. Bartomeu tidak minim prestasi, tetapi Barcelona sempat limbung pada masa kepemimpinannya. Ada 12 trofi yang diraih Los Cules selama Bartomeu menjadi presiden.

Satu gelar Liga Champions, satu Piala Dunia Antarklub, satu Piala Super Eropa, tiga gelar La Liga, empat Piala Copa del Rey, dan dua Piala Supercopa de Espana nangkring di lemari trofi Barca. Bukan prestasi kacang-kacang. Namun, berbagai intrik mewarnai kepemimpinannya.

Dilansir fcbarcelona.cat, mantan pelatih yang pernah memberikan satu trofi Liga Champions, Luis Enrique Martines, tiba di bilik suara pada pukul 13.10. Sementara itu, mantan presiden Sandro Rosell tiba lebih dulu pada pukul 11.40.

Carles Puyol setelah memilih presiden baru (Foto: Twitter/@fcbarcelona_cat)
Carles Puyol setelah memilih presiden baru (Foto: Twitter/@fcbarcelona_cat)
"Ini adalah pemilihan suara yang sangat penting," ujar Carles Puyol yang memasuki bilik suara pada pukul 11.40. "Semakin banyak mitra yang terlibat semakin baik," kata sang kapten yang amat karismatik tatkala mengomandoi kesebelasan Azulgrana, seperti dikutip @fcbarcelona_cat.

Salah satu kandidat, Victor Font, turut menumpahkan isi hatinya setelah memilih. "Ini pemilihan paling penting dalam sejarah kontemporer klub. Masa depan berada di tangan pemilih," ujarnya dengan penuh harap, sebagaimana diungkap @fcbarcelona_cat.

Sementara itu, sang kapten yang tengah memimpin biduk Barcelona juga memberikan suaranya. Lionel Messi mendatangi tempat pemungutan suara bersama putra keduanya. Wajahnya tampak berseri-seri. Seakan-akan dari sana memancar harapan-harapan baru untuk presiden terpilih.

Lionel Messi memasukkan surat suaranya ke kotak suara (Foto: Twitter/@barcelona_cat)
Lionel Messi memasukkan surat suaranya ke kotak suara (Foto: Twitter/@barcelona_cat)

Laporta, sang mantan yang kembali

Joan Laporta bukanlah muka baru di kubu Barcelona. Ia pernah memimpin Barcelona dari 15 Juni 2003 hingga 30 Juni 2010. Pengacara yang mengomandoi firma hukum Laporta & Arbos itu terkenal sarat prestasi saat memimpin tim kebanggaan rakyat Katalunya.

Laporta sosok yang tegas. Semasa menjabat presiden, ia berhasil melumpuhkan Boixos Nois dari Stasion Camp Nou. Suporter garis keras yang kerap memicu kerusuhan tidak mendapat tempat lagi di stadion keramat Barcelona.

Jersi tanpa sponsor juga merupakan salah satu prestasi kontroversial Laporta. Alih-alih menggali untung lewat sponsor di jersi klub, Barcelona malah menyumbang 1,5 juta Euro kepada UNICEF. Belum cukup. Logo UNICEF pun terpajang indah di kostum kesebelasan.

Prestasi Barcelona selama dinakhodai Laporta pun cukup tokcer. Sebanyak 4 trofi La Liga mengisi lemari kaca. Ditambah pula dengan 2 gelar Liga Champions, 1 Piala Super Eropa, 1 Piala Dunia Antarklub, 1 gelar Copa del Rey, serta 3 kali juara Supercopa de Espana.

Mantan yang kembali. Tidak sedikit suporter yang berharap kejayaan Barcelona tiba bersama kembalinya si mantan bos. Mungkin berat menyamai prestasi enam gelar dalam semusim saat Barcelona dibesut Josep Guardiola, setidaknya mendekati.

Selebrasi Ilaix Moriba setelah mencetak gol pertama untuk Barcelona (Foto: AFP/Ander Gillenea)
Selebrasi Ilaix Moriba setelah mencetak gol pertama untuk Barcelona (Foto: AFP/Ander Gillenea)

Kegemilangan pemain muda La Masia

Mantan yang penuh cinta dan dedikasi. Begitulah gambaran abstrak Laporta atas Barcelona. Ia tidak hanya piawai mencari dan merekrut pemain dari antero dunia, tetapi juga moncer dalam mengorbitkan pemain muda. Selama memimpin Barca, komitmennya atas La Masia tidak perlu diragukan. Messi termasuk pemain yang menjadi bukti kepedulian Laporta.

Laporta memang inovatif. Pengacara yang sempat mengisi kursi DPR Katalunya semasa terjun di kancah politik itu punya segudang cara untuk mengatrol prestasi Barca. Ia rekrut pelatih yang sejalan dengan visinya. Frank Rijkaard dan Pep Guardiola. Ia kontrak pemain yang sesuai dengan harapannya. Ronaldinho, Thiery Henry, Samuel Eto'o, dan Deco di antaranya.

Namun, kebijakan Laporta mengorbitkan produk binaan asli menjadi kenangan indah. Bintang muda bertumbuh dan bertambah semasa ia menjabat presiden. Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Victor Valdes di antaranya. Termasuk pula, Lionel Messi.

Sehari sebelum pemilihan presiden, Laporta menyaksikan gol bersejarah yang dicetak oleh intan La Masia, Ilaix Moriba. Selain itu, ia juga melihat aksi pemain muda lain, seperti Oscar Mingueza dan Rique Puig. Mereka berjibaku bersama rekrutan muda berkelas, seperti Frankie de Jong, Pedri, dan Sergino Dest.

Masa depan yang cerah bagi anak-anak muda Barcelona. Ansu Fati dan Ronald Araujo yang kini menjalani proses pemulihan menambah kental darah La Masia. Belum lagi kehadiran Trincao yang kian sigap menggiring bola dan mencetak gol.

Selamat datang, Laporta. Semoga kiprahmu sesukses dahulu. Visca Barca! [kp]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun