Laporta, sang mantan yang kembali
Joan Laporta bukanlah muka baru di kubu Barcelona. Ia pernah memimpin Barcelona dari 15 Juni 2003 hingga 30 Juni 2010. Pengacara yang mengomandoi firma hukum Laporta & Arbos itu terkenal sarat prestasi saat memimpin tim kebanggaan rakyat Katalunya.
Laporta sosok yang tegas. Semasa menjabat presiden, ia berhasil melumpuhkan Boixos Nois dari Stasion Camp Nou. Suporter garis keras yang kerap memicu kerusuhan tidak mendapat tempat lagi di stadion keramat Barcelona.
Jersi tanpa sponsor juga merupakan salah satu prestasi kontroversial Laporta. Alih-alih menggali untung lewat sponsor di jersi klub, Barcelona malah menyumbang 1,5 juta Euro kepada UNICEF. Belum cukup. Logo UNICEF pun terpajang indah di kostum kesebelasan.
Prestasi Barcelona selama dinakhodai Laporta pun cukup tokcer. Sebanyak 4 trofi La Liga mengisi lemari kaca. Ditambah pula dengan 2 gelar Liga Champions, 1 Piala Super Eropa, 1 Piala Dunia Antarklub, 1 gelar Copa del Rey, serta 3 kali juara Supercopa de Espana.
Mantan yang kembali. Tidak sedikit suporter yang berharap kejayaan Barcelona tiba bersama kembalinya si mantan bos. Mungkin berat menyamai prestasi enam gelar dalam semusim saat Barcelona dibesut Josep Guardiola, setidaknya mendekati.
Kegemilangan pemain muda La Masia
Mantan yang penuh cinta dan dedikasi. Begitulah gambaran abstrak Laporta atas Barcelona. Ia tidak hanya piawai mencari dan merekrut pemain dari antero dunia, tetapi juga moncer dalam mengorbitkan pemain muda. Selama memimpin Barca, komitmennya atas La Masia tidak perlu diragukan. Messi termasuk pemain yang menjadi bukti kepedulian Laporta.
Laporta memang inovatif. Pengacara yang sempat mengisi kursi DPR Katalunya semasa terjun di kancah politik itu punya segudang cara untuk mengatrol prestasi Barca. Ia rekrut pelatih yang sejalan dengan visinya. Frank Rijkaard dan Pep Guardiola. Ia kontrak pemain yang sesuai dengan harapannya. Ronaldinho, Thiery Henry, Samuel Eto'o, dan Deco di antaranya.
Namun, kebijakan Laporta mengorbitkan produk binaan asli menjadi kenangan indah. Bintang muda bertumbuh dan bertambah semasa ia menjabat presiden. Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Victor Valdes di antaranya. Termasuk pula, Lionel Messi.
Sehari sebelum pemilihan presiden, Laporta menyaksikan gol bersejarah yang dicetak oleh intan La Masia, Ilaix Moriba. Selain itu, ia juga melihat aksi pemain muda lain, seperti Oscar Mingueza dan Rique Puig. Mereka berjibaku bersama rekrutan muda berkelas, seperti Frankie de Jong, Pedri, dan Sergino Dest.