Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan featured

Bercanda Jangan Keterlaluan, Ada Kelakar yang Berujung Kematian

23 Februari 2021   05:05 Diperbarui: 3 September 2021   08:22 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita tidak pernah tahu isi hati orang lain (Gambar: truesport.org)

Kita tidak pernah tahu kapan luka akibat olok-olok akan sembuh (Gambar: nea.org)
Kita tidak pernah tahu kapan luka akibat olok-olok akan sembuh (Gambar: nea.org)

SELALU ada saat kita merasa kelakar bisa mencairkan suasana, tetapi kita juga harus tahu batasan mana canda dan mana hinaan. Selain itu, kita punya perasaan. Jadi, sebaiknya kita manfaatkan perasaan itu dengan sebaik-baiknya agar kepekaan kita tajam. Peka pada situasi kita butuhkan agar senda gurau kita tidak menyakiti teman sepercandaan.

Kasus menyedihkan di Lahat mungkin kita anggap remeh. Barangkali kita mengira Junaidi terlalu emosional sampai-sampai nyawa Darsan melayang akibat tikamannya, tetapi kita juga tidak bisa mengabaikan kondisi psikologis Junaidi. Dalam kacamata Junaidi, kejadian itu dapat saja ia kira sebagai perbuatan yang menghilangkan harga diri.

Senda gurau sangat lazim dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam area persahabatan. Tukaran kelakar kerap terjadi di pertemanan yang sudah berasa intim dan kental. Teman akrab sering disebut setara dengan saudara sekandung. Namun, kelakar keterlaluan dapat meretakkan kedekatan itu. Yang dekat akhirnya jauh gara-gara lelucon garing.

Maka dari itu, berhati-hatilah sebelum dan selama bercanda. [kp]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun