Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Zaman Baperan, Tradisi Lopar-lapor, dan Soal Ganjar yang Viral

16 Februari 2021   07:41 Diperbarui: 17 Februari 2021   05:56 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari berpikir (Ilustrasi: chronicle.com/Christope Vorlet)

Dengan pola pikir keruh yang sama, nanti juga tetap diprotes. Pakai Pak Budi akan dihubung-hubungkan dengan Menteri Kesehatan; pakai Bu Wati akan dikait-kaitkan dengan Ibu Megawati. Repot benar hidup ini.

Bahkan andaikan soal ujian itu memakai nama Pak Joko, bukan berarti nama itu identik dengan Pak Joko Widodo. Serius. Ada Joko Susanto, Joko Purnomo, Joko Anwar, atau Joko Supriyanto. Malahan, teman saya yang sering bikin puisi bernama Joko Pinurbo. Eh, ada pula sosok dalam cerita rakyat yang bernama Pak Joko Tingkir. 

Ribet, kan?

***

PERSOALAN seperti ini tidak akan ada ujungnya jikalau hati kita diselimuti prasangka. Sedikit-sedikit baper, lalu main kait-kaitan dengan politik. Jangan terlalu dangkal memandang dunia. Percayalah, dunia ini tidak sekadar cebong dan kadrun. Banyak hal lain yang patut kita pikirkan. 

Kalau cuma baper masih mending. Disusul pula dengan sikap caper. Main lopar-lapor, padahal Ganjar Pranowo sendiri masam-mesem. 

Jangan kira dampaknya sederhana. Sekarang saja sudah ada pihak yang melaporkan Tiga Serangkai, penerbit buku ajar yang memuat soal Pak Ganjar, kepada pihak kepolisian. Malahan ada yang sudah sibuk menyerukan untuk memboikot semua buku terbitan Tiga Serangkai.

Bro, segera eling. Buku yang cetak pertama sejak 2009 dan terus cetak ulang hingga sekarang itu sama sekali tidak diniatkan oleh penulisnya untuk menyinggung perasaan Pak Gubernur. Lalu, apakah kalian yang sibuk menduga ada "pembunuhan karakter" akan berpikir serupa andaikan soal ujian itu memakai nama Pak Anis?

Ayolah, otak kita ini punya kemampuan berpikir yang potensinya jauh lebih besar dibanding sekadar repot memikirkan hal secetek itu! [kp]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun