Lupakan Andre Onana yang gesit menjaga gawang Ajax Amsterdam. Lupakan Xavi Simons yang hijrah ke PSG setelah sembilan tahun menimba ilmu di La Masia. Lupakan Eric Garcia yang sekarang menemukan kecemerlangannya di Manchester City. Lupakan Daniel Olmo Carvajal yang kini bermain gemilang di Dinamo Zagreb.
Empat bintang muda di atas hanyalah sebagian kecil dari sejumlah pemain muda yang memilih pindah dan bersinar di klub lain. Jam terbang. Pengalaman bermain. Itulah dua alasan utama yang memicu kepergian mereka.
Yang pergi biarlah pergi. Boleh jadi Barcelona kehilangan bakat besar, tetapi kehilangan bukanlah akhir segalanya.
Kita bisa melihatnya tatkala satu per satu bek Barca masuk ke ruang perawatan. Pique, Umtiti. Kondisi gawat darurat di barisan pertahanan menyebabkan pelatih Barcelona, Ronald Koeman, mesti memutar otak. Kesempatan bermain pun diberikan kepada dua penggawa muda yang dicomot dari Barcelona B, yakni Ronald Araujo dan Oscar Mingueza.
Berikut ini saya sajikan kesebelasan “wonderkid” Barcelona dengan formasi legendaris 4-3-3.
Pemain kelahiran Alicante, Spanyol, pada 2 Maret 1999 ini sekarang menghuni kursi ketiga kiper Barcelona. Kiper dengan tinggi badan 1,86 m ini sudah bergabung dengan La Masia sejak 2012.
Selain membela Barcelona B, Inaki juga sudah membela timnas Spanyol untuk semua tingkatan umur.
Usianya masih muda, baru 17 tahun. Saat ini Balde memperkuat Barcelona B. Selain kecepatan dan keterampilan mengolah bola, ia juga mahir mengirim umpan matang dari sayap kiri. Syahdan, ia ditaksir segera menghuni tim utama menyusul seniornya, Ansu Fati.
Bagi Koeman, Balde cocok untuk menggantikan Jordi Alba.
Bintang muda dengan tinggi 191 cm ini sudah mencicipi kerasnya LaLiga dan persaingan ketat di Liga Champions Eropa. Ia punya kecepatan, kecerdasan membaca arah bola, kemampuan mengawal lawan, dan keterampilan mencetak gol lewat sundulan.
Jam terbang di tim utama menambah nilai Araujo.
Garang layaknya Carles puyol dan taktis seperti Pique semasa muda. Ia sembilan tahun menimba ilmu di La Masia sekaligus kapten tim Barcelona B. Ketika Umtiti dan Pique cedera, Koeman memainkannya di tim utama. Kepercayaan itu ia tebus dengan penampilan gemilang.
Selain mengisi pos bek tengah, ia juga bisa bermain di sayap kanan.
Pemain asal Amerika Serikat ini lahir pada 3 November 2000. Ia sudah mencicipi Liga Belanda pada musim 2019/2020. Pemain didikan akademi Ajax Amsterdam ini telah memperkuat Barcelona. Ia digadang-gadang sebagai “Daniel Alves Baru”.
Salah satu keunggulan Dest adalah kemampuannya mengisi pos Jordi Alba di bek sayap kiri Azulgrana.
Sejak diangkut dari Ajax Amsterdam pada musim 2019/2020, Frankie sudah rutin mengisi lapangan tengah Azulgrana. Ia seperti balerina di atas lapangan. Ia tangguh saat bertahan dan cerdas ketika membangun serangan.
Selain dikenal sebagai dirigen lapangan tengah, pemain kelahiran 12 Mei 1997 ini juga bisa mencetak gol.
Tidak sedikit fan Barca yang menyandingkan Pedri dengan si penyihir Iniesta. Pedri memang punya kemampuan mengontrol dan menggiring bola, mengirim umpan kunci dan asis, bahkan mencetak gol layaknya Iniesta.
Si Brilian kelahiran 25 November 2002 ini sudah rutin mengisi pos di barisan gelandang Barcelona.
Pada mulanya Rique sempat dipandang sebelah mata oleh Koeman, bahkan sempat diminta untuk mematangkan permainan di klub lain, tetapi Riqui keukeuh tetap di Barca. Sekarang ia mulai menikmati menit bermain.
Jika Pedri sering disebut sebagai titisan Iniesta, Riqui kerap dianggap sebagai “Xavi Baru”.
Ia masih sangat muda ketika menembus tim utama Barcelona. Bahkan, ia berhasil memecahkan beberapa rekor. Kecepatannya mengerikan, kemampuannya menjebol jala gawang lebih mengerikan lagi.
Selain bukti torehan gol di Barca pada awal musim, sebelum Ansu menepi karena cedera, ia juga sudah mencetak gol untuk timnas Spanyol.
Dia sudah mencicipi gelar Juara Dunia bersama timnas Prancis. Lincah menggiring bola, cerdas mencari posisi, dan mahir menciptakan peluang adalah keahlian Dembele. Selain itu, ia juga lumayan "ngotot".
Selama bergabung dengan Barcelona, ia sudah sering mencetak gol. Hanya saja, ia rentan cedera.
Pada mulanya, pemain kelahiran 29 Desember 1999 ini bak kesulitan menyatukan diri dengan ritme permainan Barca. Lambat laun, ia mulai menemukan jati dirinya. Bahkan dalam dua partai terakhir, ia rutin mencetak gol.
Dwigol juga ia torehkan tatkala Barcelona pesta gol melawan Alaves.
Itulah barisan muda Barcelona yang layak mengisi pos pemain inti andaikan pemain dibatasi hingga usia 23 tahun. Bahkan seandainya butuh tim cadangan pun, Barcelona masih punya stok yang memadai. Di bawah mistar ada Arnau Tenas, pemain berusia 17 tahun yang kini bermain di Barcelona B.
Ada pula Oriol Busquets yang makin moncer sebagai gelandang bertahan. Pemain kelahiran 20 Januari 1999 ini memiliki visi bermain layaknya Sergio Busquets. Masih ada Ludovit Reis dengan insting menyerang yang ajib, Alex Collado yang brilian menata serangan, begitu pula dengan Ramon Monchu Jimenez.
Tidak bisa dimungkiri, Ronald Koeman meniupkan angin segar kepada anak-anak muda yang kini tengah berkutat di Barcelona B. Harapan untuk menemukan generasi emas seperti Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Gerard Pique, Victor Valdes, dan Lionel Messi tampaknya dapat terwujud. Koeman berkali-kali memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk pamer aksi.
Semoga regenerasi di kubu Barcelona berjalan lancar. Visca Barca. [kp]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H