Kamu masih ingat kisah itu? Ya, kisah Datu Museng dan Maipa Deapati itu. Aku masih ingat ekspresimu ketika aku mengisahkannya, tetapi yang paling kuingat adalah kebahagiaan dan kesedihan kita.
Kilau matahari sudah menghilang dari jendela kamar. Pesanmu tiba di gawaiku. Yang kuat, katamu. Yang tangguh, katamu lagi. Ya, Perempuan Kesayanganku, aku akan sembuh. Sebab, aku ingin berenang-renang di telaga bening matamu.
Pemujarindu, 29 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H