Salah satu fitur yang menjanjikan adalah keamanan pengguna ketika membuka Whatsapp di dekstop Mac, Windows, atau Web. Jika ingin memakai Whatsapp di dekstop, pengguna diminta menyelaraskan dulu dengan aplikasi Whatsapp di gawai. Mesti autentikasi biometrik atau sidik jari sebelum menyapa kolega di sana-sini di dekstop.
Kapan fitur pengamanan antarperangkat ini mulai dilansir? Seperti bunyi status keempat, tunggu informasi terbaru lainnya dari Whatsapp. Kemungkinan akan dirilis bersamaan dengan desain tampilan baru Whatsapp pada pekan-pekan mendatang. Menarik!
Kemarin-kemarin, ketika notifikasi tawaran menyetujui dua pilihan Whatsapp muncul, pengguna yang ingin bertahan bersama Whatsapp tidak mendapat kabar buat apa data pribadi diambil, kepada siapa data itu nanti akan diberikan, dan untuk apa data itu kelak digunakan.
Whatsapp juga tidak menawarkan apakah pengguna mau atau tidak data privasinya digunakan, dimanfaatkan, atau disebarkan. Tidak ada informasi seperti itu. Wajar jika banyak pengguna yang keder. Lumrah kalau banyak pelanggan yang kabur.
Hari ini, pengguna seperti diteriaki oleh pengelola Whatsapp. "Woy, jangan pergi. Aku tahu apa yang kamu mau. Privasimu aman. Datamu nyaman. Tetaplah bersama kami, Ngab!" Ternyata, o, ternyata. Tidak disangka-sangka Whatsapp berubah pikiran. Kebijakan baru tentang penggunaan data pengguna sesuai keingian Whatsapp sepertinya batal dilansir. Naga-naganya, jadwal rilis per 8 Februari 2021 dibatalkan.Â
Ogut berkata di dalam hati, "Ternyata Whatsapp masih sayang, Ngab!"
Salam takzim, Khrisna Pabichara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI