Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Onomatope dan Penulis Fakir Kata

5 Oktober 2020   20:56 Diperbarui: 5 Oktober 2020   23:12 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keren, kan? Pasti kerenlah! Karena Anda adalah penulis yang kaya kosakata, Anda pasti tahu bahwa bahasa Indonesia itu keren. Hanya mereka, para penulis fakir kata itu, yang tidak tahu dan tidak percaya bahwa bahasa Indonesia itu keren dan kaya.

Kini, temani saya menyibak tirai yang kerap membatasi otak kita dalam menemukan kata. Bunyi yang keluar dari botol kosong yang kita isi air dinamai gelobok. Itu karena pada saat air masuk akan berbunyi "globok-globok-globok". Waw! Berbeda dengan bunyi air di dalam botol yang kita kocok, sebutannya kerocok.

Kalau Anda menaruh ais di baskom, kemudian Anda masukkan karbit, namanya gerobok. Kenapa? Aih, jawabannya mudah. Karbit dan air akan bersatu menyanyikan lagu "grobok-grobok-grobok". Akan tetapi, kalau air mengucur dari pancuran harus kita nama gerocok.

Silakan simpan tabel di bawah ini untuk mengetahui medan makna onomatope air dan hujan.

Dokumen Olah Pribadi
Dokumen Olah Pribadi
Lantaran jumlah onomatope yang terkait dengan air dan hujan ada 60 kata, simpan juga tabel ini.

Dokumen Olah Pribadi
Dokumen Olah Pribadi
Sudah puas? Oh, masih ingin bertamasya di taman kata? Baiklah. Sekarang kita bermain-main dengan tiruan bunyi yang terkait dengan tanaman. Kawan, jika Anda membakar daun basah maka bunyinya disebut dedas. Kalau daun kering? Sebutannya keretek.

Bisa begitu? Ya, sebab daun basah yang dibakar akan mengeluarkan bunyi "das-das" dan daun kering akan berbunyi "kretek-kretek". Begitu udaran sederhananya.

Bagaimana kalau kita ingin memilih kata yang menggambarkan daun kering yang terinjak? Pakailah gersak atau kersik. Kalau bunyi bulir jagung yang meletus saat dibakar? Pilihlah detar. Adapun kata yang tepat untuk ranting yang terkulai karena angin kencang ialah kelepit.

Wow! Ya, silakan terperanjat. Kalau perlu terkinja-kinja. Sebab, bahasa Indonesia memang indah dan kaya. Mereka saja yang malas mencari diksi baru lantaran mudah sekali terpuaskan dengan kata yang itu-itu saja. Artikel yang ini pakai gemercik, bikin puisi itu masih saja pakai gemercik. Hahaha. Sedih. Kita mah rajin. 

Tenang, Pembaca yang baik hati. Saya akan bagikan pesugihan kosakata kepada Anda. Silakan tilik dan simpan tabel medan makna onomatope tanaman di bawah ini.

Dokumen Olah Pribadi
Dokumen Olah Pribadi
Oh, tunggu. Ternyata jumlahnya ada 64 kata. Ya, sudah. Sekalian simpan juga tabel berikut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun