Saya tidak tahu alasan Admin K. Satu ketika pernah saya protes lantaran penulisan judul tulisan saya yang sudah tepat justru diganti oleh Admin K. Salah pula. Di twitter, saya yang diserang warganet karena kesalahan yang dilakukan oleh Admin K. Itu pengalaman buruk saya.
Begitu diberi tahu netizen, saya nyatakan bahwa kemungkinan Kompasiana punya gaya selingkung yang berlaku di kalangan sendiri. Kompas, sesingkat amatan saya, sesuai dengan PUEBI. Kompasiana tidak. Saya ubah lagi, sebab tulisan di Kompasiana adalah tanggung jawab penulis.
Bagaimana dengan kata tugas seperti preposisi, konjungsi, artikula, dan partikel? Seluruh kata tugas tidak memakai huruf kapital, kecuali posisinya berada pada awal kalimat. Perhatikan!
16. Dari Desa Ke Kota (keliru)
17. dari Desa ke Kota (keliru)
18. Dari Desa ke Kota (tepat)
Kata dari dan ke termasuk kata tugas sehingga mesti memakai huruf kecil jika tidak berada pada awal judul. Lihat contoh (16) keliru karena /ke/ menggunakan huruf kapital, sedangkan (17) keliru sebab kata /dari/ pada awal kalimat tidak menggunakan huruf kapital.
Kelas kata apa saja yang bebas dari kapitalisasi? Ini saya kasih bocorannya: (1) kata depan, (1) kata sambung, (3) kata seru, (4) kata sandang, dan (5) partikel. Bagaimana cara mengenali semua itu, Bro? Periksa KBBI, Kawan. Cerdas itu butuh usaha.
19. Di Kaki Langit Kaupaku Ingatanku. (keliru)
20. Di Kaki Langit Kaupaku Ingatanku! (keliru)
21. Di Kaki Langit Kaupaku Ingatanku (tepat)
Bagaimana dengan penggunaan tanda tanya (?) pada akhir judul? Nah, saya babarkan rahasianya. Jika isi tulisan sebenarnya menjawa apa yang dipertanyakan pada judul, tanda tanya tidak perlu Anda taruh pada akhir judul. Kecuali, isi tulisan tidak mengandung jawaban baru memakai tanda tanya.
22. Gestapu Terjadi pada 30 September, Fakta atau Bukan (tepat)
23. Gestapu Terjadi pada 30 September, Benar atau Salah? (?)
Mengapa contoh (23) saya tandai dengan tanda tanya? Karena kita mesti melihat isi tulisan dulu. Jika memuat jawaban, sebaiknya tidak menggunakan tanda tanya. Sekali lagi, sebaiknya. Berarti boleh kita turuti, boleh pula tidak kita ikuti. Meski begitu, ada "baik"-nya jika diikuti.
Sekarang mari kita sisir contoh penggunaan tanda koma (,) pada judul. Simak contoh berikut.
24. Aku, Kamu dan Harapan Semu (keliru)
25. Aku, Kamu, dan Harapan Semu (tepat)
Bertalian dengan pemisahan judul dan anak judul, kita bisa menggunakan tanda titik dua (:) atau tanda koma (,). Senyamannya Anda saja. Simak!
26. Apik dan Cantik: Itulah Batik (tepat)
27. Apik dan Cantik, Itulah Batik (tepat)
28. Apik dan Cantik | Itulah Batik (keliru)
Nah, kita tiba pada pemilihan kata. Hindari tabiat menggunakan bahasa asing pada judul atau subjudul. Kebiasaan menggunakan "dear ini" atau "dear itu" tolong dijauhi. Keminggris banget. Gunakan "duhai" atau "wahai". Kelar urusan!