Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Mengindonesiakan 22 Istilah Kedokteran

2 Oktober 2020   16:39 Diperbarui: 2 Oktober 2020   19:04 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalahnya, ini yang saya herankan. Politisi yang jago berbicara, yang fasih berjanji, yang kadang rem di lidahnya blong sehingga susah berhenti menyablak, mereka justru "jauh" dari distonia oromandibular. Ah, tidak baik membayangkan sesuatu yang buruk menimpa orang lain. Maafkan saya.

Bagaimana dengan barisan penyinyir di media sosial? Mereka aman-aman saja dari terjangan distonia oromandibular. O, saya tahu sebabnya. Pasti karena mereka main jari, bukan main lidah. []

Salam Bulan Bahasa, Khrisna Pabichara

Catatan: Kata yang saya tebalkan dan kursifkan (miringkan) belum ada di dalam KBBI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun