Dalam ilmu kedokteran ada istilah dermatografia. Anda sudah tahu? O, sudah. Baiklah saya pertegas saja. Dermatografia ialah penyakit yang membuat kulit tampak timbul, menonjol, atau tergores setelah digaruk.
Terakhir, kita akan mengulas distonia.Â
Mari kita singkap beberapa jenis distonia. Pertama, distonia blefarospasme. Biasanya memengaruhi otot mata. Mula-mula mata berkedip tidak terkendali, lalu kejang yang menyebabkan kelopak mata menutup tanpa sengaja.
Kedua, distonia fokal yang hanya memengaruhi bagian tubuh tertentu. Ketiga, distonia kranial yang memengaruhi otot kepala, wajah, dan leher. Keempat, distonia paroksimal yang bersifat episodik dan gejalanya terasa hanya saat serangan terjadi.
Coba bayangkan. Anda tengah menulis, lalu tiba-tiba jari-jari Anda tremor. Jari-jemari Anda mengalami kontraksi sehingga bergerak tanpa diinginkan. Repetitif. Berulang-ulang. Berkali-kali. Kata anak milenial, kzl alias kezel alias kesal. Itulah distonia penulis.
Apakah hanya penulis yang bisa mengalami distonia?Â
Satu lagi. Rahang dan lidah juga rentan terserang distonia. Namanya distonia oromandibular. Mulut berliur. Susah mengunyah dan menelan makanan. Nyeri kerongkongan. Bahkan, apa yang ia katakan terdengar samar dan tidak jelas. Itu gejalanya.