Biasanya rondo dilakukan saat latihan rutin. Pemain membetuk lingkaran. Dua atau tiga orang menjadi pengejar bola, sedangkan pemain lain bertugas menguasai dan mengoper bola supaya tidak jatuh le tangan pendekar jahat. Maksud saya, pemain yang bertugas mengejar dan merebut bola.
Pesepak bola asal Brazil kerap memamerkan teknik sombrero. Neymar Jr. dan Coutinho di antaranya. Bagaimana cara menggunakan kata itu di dalam kalimat? Silakan lihat contohnya.
Luis Suarez, misalnya. Pemain yang baru saja didepak secara "menyedihkan" oleh manajemen Barca itu tercatat sebagai topskor ketiga sepanjang sejarah klub. Untung ada Ansu Fati, penyerang dengan gocekan dan sontekan maut yang berpontensi menjadi legenda klub.
Selanjutnya, kita berpindah pada istilah-istilah jumlah gol. Saya sering merasa kasihan melihat teman jurnalis dan Kompasianer keteteran menerjemahkan kata seperti brace, hattrick, atau quattrick. Jika Anda sering menulis artikel tentang sepak bola, boleh juga bola sepak, silakan simak istilah berikut.
Jika seorang pemain berhasil mencetak dua gol dalam satu laga, baik berurutan maupun berseling, dua gol itulah yang disebut brace. Dalam bahasa Indonesia, kita boleh menggunakan kata dwigol. Kalau ada tiga gol, silakan menggunakan istilah trigol atau hetrik.
Bagaimana jika empat gol? Kita boleh memakai kata tetragol atau kuatrik. Kalau ada seorang pemain yang berhasil mencetak lima gol dalam satu laga maka gunakanlah pentagol atau kuintrik. Bagaimana jika enam gol atau double hattrick? Silakan pakai kata heksagol.
Inilah kata ke-14. Pedalada. Istilah yang gurih di telinga itu bermakna 'menggiring bola sambil menari-narikan atau menggerak-gerakkan kaki di atas bola untuk mengelabui pemain lawan'. Coba, siapa pemain yang terlintas di pikiran Anda? Ronaldo. Ya, Cristiano Ronaldo.
Rabona. Kata ini juga lezat dibaca. Jika Anda masih mendapati zaman keemasan Ronaldinho, Anda pasti sering melihat "penyihir dari Brazil" itu 'menendang bola dengan cari menyilangkan kaki yang dipakai untuk menyepak di belakang kaki yang digunakan sebagai tumpuan'.