Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Kekentiran Engkong Felix

29 September 2020   14:06 Diperbarui: 29 September 2020   14:39 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terakhir, perhatikan dengan cermat infografis berikut.

felix-6-5f72dc0e8c249c346c7840e2.jpg
felix-6-5f72dc0e8c249c346c7840e2.jpg
Anda boleh menyeret Engkong Felix ke dalam komunitas Anda jikalau empat syarat di atas tercukupi. Anggota komunitas mesti terdiri atas orang-orang yang kaya gagasan, bukan pengemis ide. Mereka juga mesti siap melihat sesuatu dari cakrawala pandang berbeda, bukan pemuja "merasa benar sendiri".

Jika anggota komunitas Anda sebatas merasa cukup dari satu arah pandang, beliau pelan-pelan akan membunuh kalian. Jika anggota komunitas Anda sebatas merasa puas dengan apa yang dipunyai, ia akan menindas tanpa kalian sadari.

Begitulah Engkong Felix. Dengan segala kekentiran dan keanuannya, beliau bisa menjadi kawan dan lawan pada saat bersamaan. Beliau bisa memotivasi sekaligus menghancurkan semangat. Beliau bisa membangun sekaligus merusak.

Masalahnya bukan pada Engkong Felix, melainkan pada anggota komunitas. Selama komunitas disesaki oleh tukang gosip penjual isu murahan, ajak orang lain saja. Selama komunitas dipenuhi oleh para pemuja stagnasi, ajak orang lain saja.

Sekarang tilik komunitas Anda. Berapa banyak anggota komunitas Anda yang cocok dengan tabiat Engkong Felix? Satu lagi. Berapa banyak anggota komunitas Anda yang sekarakter dengan beliau? Moga-moga bukan Prof. Pebri yang menjawab dua pertanyaan di atas. []

Khrisna Pabichara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun