Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sensasi Boleh asal Jangan Keterlaluan

13 September 2020   22:00 Diperbarui: 13 September 2020   23:18 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak akan menyigi kekeliruan gramatikal pada paragraf di atas. Terlalu menyita waktu. Saya cuma menandai bahwa alinea itu memuat analisis penulis. Dengan kata lain, penulis artikel tersebut sudah menyatakan analisis yang bertumpu pada asumsi pribadi.

Mengapa asumsi pribadi? Tidak ada hasil kajian yang disertakan penulis untuk membuktikan analisis yang ia tata. Dengan demikian, Toto sudah secara langsung menafikan, merendahkan, dan melecehkan aktivitas politik Rahayu.

Pada alinea berikutnya, penulis artikel tersebut kembali menguarkan asumsi dangkal.

Kasus paha mulus tersebut membuat dirinya "Rahayu Saraswati" juga secara otomatis lebih di kenal public sebagai ponakan Prabowo Subianto yang ikut kontestasi pilkada Tangerang Selatan.

Cukuplah dua paragraf tersebut yang saya muat di sini. Semoga cukup pula bagi kita semua, termasuk rekan Toto Priyono, agar lebih berhati-hati menaja judul. Tidak apa-apa mengejar klik, tidak apa-apa. Asalkan jangan kebangetan seperti itu. Hati-hati juga menata isi artikel. Pendapat pribadi sah-sah saja selama kita berani mempertanggungjawabkannya.

Kasihan Pak Jakob. Beliau setengah mati membangun Kompas Grup hingga bisa seperti sekarang. Masak kita yang menumpang menetap di Kompasiana justru bikin gaduh dan mencorengkan arang pada nama baik beliau?

Maka dari itu, sebaiknya Admin Kompasiana menyeriusi tamparan ini. Pertama, minta penulis mengubah total isi artikel. Kedua, hapus artikel. Ini demi kebaikan bersama. Kebaikan Kompasiana, rekan Toto, dan Kompasianer lain. Tentu saja, kebaikan Rahayu.  

Sekali lagi, semoga kasus ini dapat kita jadikan cermin. Baik bagi rekan Toto maupun rekan yang lain. Semuanya. Sensasi demi satu klik boleh, tetapi jangan seburuk dan sebusuk itu.

Salam takzim, Khrisna Pabichara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun